Diperkirakan Habiskan Biaya Rp5 Triliun, Proyek Pelabuhan Baru di Ambon Disebut Terkendala Bom Peninggalan Penjajahan Jepang di Dasar Laut

inNalar.com – Kota Ambon merupakan wilayah pesisir yang berada di Provinsi Maluku.

Menjadi wilayah pesisir, tentunya pelabuhan merupakan infrastruktur yang sangat penting bagi daerah tersebut.

Maka dari itu, terdapat rencana pembangunan pelabuhan yang dikenal dengan nama Ambon New Port.

Baca Juga: Gandeng Korea Selatan, Studi Bersama Kilang Minyak di Dumai Ini Menelan Dana Senilai Rp15,6 Miliar, Fungsinya…

Dilansir inNalar.com dari hubla.dephub.go.id, pembangunannya dilakukan dalam rangka mendukung Provinsi Maluku menjadi Lumbung Ikan Nasional.

Proyek ini disebut sangat diperlukan karena lokasi Pelabuhan Ambon Eksisting berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman, dan fasilitas umum.

Maka dari itu, pelabuhan Ambon tersebut sudah sulit dikembangkan karena area lahan yang sangat terbatas.

Baca Juga: Targetkan Nilai Kontrak Mencapai Rp7,48 Triliun pada 2024, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) Catatkan Penurunan Drastis Laba Bersih

Tak hanya itu, adapun beberapa kondsi lainnya yang menjadi potensi permasalahan di pelabuhan Ambon yang lama tersebut.

Potensi permasalahan tersebut yakni pelabuhan cargo dan petikemas eksisting akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun.

Selain itu, Teluk Ambon sebagai akses pelayaran keluar dan menuju pelabuhan sangat padat, serta pelabuhan perikanan eksisting yang telah mencapai kapasitas maksimum.

Baca Juga: Besaran Aset Anjlok, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) Mencatatkan Nilai Kontrak Baru Senilai Rp6,6 Triliun

Maka dari itu, keberadaan Ambon New Port ini dinilai cukup penting.

Rencananya, Ambon New Por akan dibangun di perbatasan Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon.

Pelabuhan baru tersebut akan dibangun di lahan seluas 700 hektar yang terintegrasi antara pelabuhan logistik dan pelabuhan perikanan serta industri perikanan dalam satu lokasi.

Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan baru ini diperkirakan mencapai Rp5 triliun.

Namun, sayangnya pembangunan pelabuhan ini dikonfirmasi batal dibangun.

Baca Juga: Jabat Jadi Co-captain Timses AMIN, Siapa Sebenarnya Sosok Thomas Lembong yang Disebut-sebut Gibran di Debat Cawapres Pemilu 2024?

Batalnya pembangunan pelabuhan baru ini dikarenakan beberapa kendala yang dihadapi.

Salah satu kendala tersebut adalah keberadaan banyak ranjau atau bom peninggalan Jepang yang diduga masih tertanan di dasar laut.

Tentunya hal tersebut akan menjadi kendala dalam hal pembangunan konstruksinya.

Jika dilanjutkan, maka dikhawatirkan pada saat proses pengerjaan akan lebih rawan memakan korban.***

Rekomendasi