

inNalar.com – Ada satu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang cukup unik di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Keunikannya adalah karena TPST ini memanfaatkan tumpukan sampah untuk diubah menjadi produk pengganti bahan bakar kemudian dipasok ke pabrik semen.
Pasalnya bahan bakar yang dihasilkan dari sampah tersebut bisa digunakan oleh pabrik semen milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB).
Jadi sarana pengolah sampah ini menggunakan mesin Refuse Derived-Fuel (RDF) yang berasal dari perusahaan teknologi daur ulang asal Denmark bernama Eggersmann.
Dengan pasokan mesin RDF yang handal tersebut, TPST mampu mengolah sampah hingga 200 ton.
Jika dihitung kapasitas produksi hariannya, tempat pengolah sampah ini mampu memanfaatkan 150 ton sampah untuk bisa menghasilkan 60 ton bahan bakar per hari.
Perlu diketahui, sampah yang diolah oleh TPST RDF ini berasal dari 14 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Cilacap.
Dengan luas lahan yang melega hingga 4 hektare ini, infrastruktur penyulap sampah jadi bahan bakar ini mampu memproses setidaknya 120 ton sampah per hari.
Melalui proses perjalanan pembangunan TPST RDF Cilacap yang memakan waktu hingga empat tahun.
Baca Juga: Rogoh Kocek Rp753 Juta Guna Eksplorasi, Jumlah Aset PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk Alami Kemerosotan
Rupanya di balik itu banyak pihak yang terlibat dalam rangka bersinergi mewujudkan tempat pengolahan sampah modern ini.
Dalam proyek pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) ini, Pemprov Jateng menjadi pihak yang menyediakan sarana pendukungnya.
Sementara Pemkab Cilacap sendiri menjadi pihak yang berupaya untuk menyediakan lahan dan operasionalnya.
Kementerian PUPR tentunya berjasa sebagai penyedia bangunan utamanya, sedangkan Kementerian LHK inilah yang menyambungkan TPST dengan Pemerintah Kerajaan Denmark.
Dari hasil kerja sama dengan perusahaan bernama ‘Eggersmann’ ini, pihak kementerian terkait mendapatkan pasokan mesin RDF dari Denmark.
Adapun PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang memiliki pabrik semen tidak jauh dari lokasi TPST RDF Cilacap inilah yang kemudian memanfaatkan hasil bahan bakar dari limbah sampah.
Sekadar informasi , perusahaan semen berkode SMCB ini dikelola oleh produsen semen terbesar se-Asia Tenggara, yaitu PT Semen Indonesia Tbk.
Kepemilikan saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri porsinya mencapai 83,52 persen.
Adapun untuk PT Solusi Bangun Indonesia Tbk sendiri hingga kini memiliki 4 pabrik semen yang ada di Cilacap, Jawa Tengah.
Selanjutnya ada pula di Narogong, Jawa Barat. Lalu pabriknya pun juga dibangun di Tuban, Jawa Timur. Hingga pembangunannya pun sampai di Lhoknga, Aceh.
Jika ditotal kapasitas dari keseluruhan pabrik yang dimiliki oleh produsen semen ini, maka kemampuan daya hasilnya mencapai 14,8 juta ton semen.***