Dipasok Mesin dari Denmark, TPST Senilai Rp84 Miliar di Cilacap Ini Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar Guna Pasok Pabrik Semen Terbesar se-Asia Tenggara

inNalar.com – Ada satu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang cukup unik di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Keunikannya adalah karena TPST ini memanfaatkan tumpukan sampah untuk diubah menjadi produk pengganti bahan bakar kemudian dipasok ke pabrik semen.

Pasalnya bahan bakar yang dihasilkan dari sampah tersebut bisa digunakan oleh pabrik semen milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB).

Baca Juga: Rogoh Anggaran Rp57,4 Miliar, Preservasi Jalan Daerah di Banyuasin Sumatera Selatan Ini Akhirnya Mulus Berkat Rigid Beton Sepanjang 7,5 Km

Jadi sarana pengolah sampah ini menggunakan mesin Refuse Derived-Fuel (RDF) yang berasal dari perusahaan teknologi daur ulang asal Denmark bernama Eggersmann.

Dengan pasokan mesin RDF yang handal tersebut, TPST mampu mengolah sampah hingga 200 ton.

Jika dihitung kapasitas produksi hariannya, tempat pengolah sampah ini mampu memanfaatkan 150 ton sampah untuk bisa menghasilkan 60 ton bahan bakar per hari.

Baca Juga: AS Hengkang China Datang, Anak Usaha PT Bumi Resources di Kutai Timur Ini Putar Arah dari Gasifikasi Batu Bara DME Menjadi…

Perlu diketahui, sampah yang diolah oleh TPST RDF ini berasal dari 14 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Cilacap.

Dengan luas lahan yang melega hingga 4 hektare ini, infrastruktur penyulap sampah jadi bahan bakar ini mampu memproses setidaknya 120 ton sampah per hari.

Melalui proses perjalanan pembangunan TPST RDF Cilacap yang memakan waktu hingga empat tahun.

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp753 Juta Guna Eksplorasi, Jumlah Aset PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk Alami Kemerosotan

Rupanya di balik itu banyak pihak yang terlibat dalam rangka bersinergi mewujudkan tempat pengolahan sampah modern ini.

Dalam proyek pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) ini, Pemprov Jateng menjadi pihak yang menyediakan sarana pendukungnya.

Sementara Pemkab Cilacap sendiri menjadi pihak yang berupaya untuk menyediakan lahan dan operasionalnya.

Baca Juga: Ambil Dana APBN Rp94 Miliar, Bendungan di Pacitan Jawa Timur Ini Disebut Sempat Molor karena Jokowi, Mengapa?

Kementerian PUPR tentunya berjasa sebagai penyedia bangunan utamanya, sedangkan Kementerian LHK inilah yang menyambungkan TPST dengan Pemerintah Kerajaan Denmark.

Dari hasil kerja sama dengan perusahaan bernama ‘Eggersmann’ ini, pihak kementerian terkait mendapatkan pasokan mesin RDF dari Denmark.

Adapun PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang memiliki pabrik semen tidak jauh dari lokasi TPST RDF Cilacap inilah yang kemudian memanfaatkan hasil bahan bakar dari limbah sampah.

Baca Juga: 17 Tahun Jadi Proyek Mubazir, Pipa Transmisi Gas Tahap I Senilai Rp1,14 Triliun Ini Manfaatkan Jalan Tol Cirebon – Semarang, Berhasil Rampung?

Sekadar informasi , perusahaan semen berkode SMCB ini dikelola oleh produsen semen terbesar se-Asia Tenggara, yaitu PT Semen Indonesia Tbk.

Kepemilikan saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri porsinya mencapai 83,52 persen.

Adapun untuk PT Solusi Bangun Indonesia Tbk sendiri hingga kini memiliki 4 pabrik semen yang ada di Cilacap, Jawa Tengah.

Baca Juga: Klasemen Timnas Indonesia di Grup D Piala Asia 2023: Naik 1 Peringkat, Skuad Garuda Buat Vietnam Menghuni Juru kunci

Selanjutnya ada pula di Narogong, Jawa Barat. Lalu pabriknya pun juga dibangun di Tuban, Jawa Timur. Hingga pembangunannya pun sampai di Lhoknga, Aceh.

Jika ditotal kapasitas dari keseluruhan pabrik yang dimiliki oleh produsen semen ini, maka kemampuan daya hasilnya mencapai 14,8 juta ton semen.***

Rekomendasi