

InNalar.com – Kalimantan Utara kini tengah memiliki megaproyek yang berada di 2 tempat.
Berdasarkan rencananya, proyek tersebut nantinya akan berada di kabupaten Nunukan dan Tarakan.
Adapun proyek yang dimaksud ialah desalinasi yang akan mengubah air laut yang awalnya asin, menjadi air tawar.
Selain akan menjadi tawar, air tersebut nantinya juga dapat dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari bagi warga di Kalimantan Utara.
Proyek ini tentunya cukuplah penting, mengingat kebutuhan air di Kalimantan Utara yang masih kurang, ditambah dengan pertumbuhan jumlah penduduk di daerah tersebut yang kian meningkat.
Melansir dari kanal YouTube MKM Things, bahkan sudah ada investor dari luar negeri yang siap menanamkan modalnya di proyek yang dimaksud.
Negara yang menawarkan investasi pada proyek tersebut adalah Malaysia dan Singapura yang kini tengah melakukan penjajakan.
Sementara itu, diketahui pada pertengahan tahun 2023 kemarin pemerintah juga tengah melakukan survei mengenai lokasi yang akan dijadikan tempat desalinasi.
Sebab pada Juni 2023 kemarin tim ahli dari Tarakan tengah melakukan pencarian lokasi untuk megaproyek desalinasi.
Dengan adanya megaproyek ini, sebenarnya juga akan lebih menghemat biaya yang diperlukan jika membandingkannya dengan pembangunan bendungan.
Pasalnya, proyek desalinasi merupakan teknologi penampungan air laut menjadi air tawar yang mana akan ditampung menggunakan muara atau teluk alami.
Maka dari itu, megaproyek super canggih ini dinilai akan lebih hemat biaya, karena tidak perlu membangun embung yang bisa menelan hingga ratusan miliar.
Selain itu caranya pun juga cukup dilakukan dengan menghilangkan unsur garam selama 3 tahun dan dilakukan endapan, lalu air tersebut sudah dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Ditambah, megaproyek desalinasi di Kalimantan Utara ini nantinya juga tak perlu dilakukan adanya penggusuran lahan, karena muara sendiri merupakan milik negara.
Bila sesuai rencana, maka nantinya proyek ini akan dibangun di daerah Tarakan dan Nunukan yang terletak di daerah Kalimantan Utara.
Sedangkan berdasarkan target awal, direncanakan proyek tersebut akan mulai dibangun pada tahun 2024 ini.***