

innalar.com – Gedung di Jalan H. Juanda No. 474, Dago, Bandung, merupakan salah satu bangunan unik yang ada di Kota Kembang.
Siapa yang pernah melihat gedung ikonik dengan konsep unik ini di jalan dago? Gedung ini memiliki arsitektur yang terinspirasi menyerupai paru-paru manusia.
Gedung ini merupakan apartemen mewah pertama di Bandung yang menawarkan pemandangan alam yang indah dan fasilitas lengkap bernama The Maj.
Namun ternyata, dibalik keunikan dan kemewahan gedung ini, tersimpan berbagai masalah yang membuatnya tidak layak dihuni.
Gedung ini ternyata berdiri di atas lahan yang seharusnya digunakan untuk resapan air sebagai taman dan hutan kota, bukan untuk beton maupun bangunan.
Akibatnya, gedung ini menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar, seperti longsor, banjir, dan pencemaran air.
Lokasi di dekat gedung ini berada, dikabarkan sudah mengalami longsor sebanyak 4 kali.
“Warisan Dada Rosada menjelang turun dari walkot, beliau banyak kasih perijinan bangunan apartemen/hotel di bandung utara” Cuit akun @mrwatson
Meskipun sudah berizin, gedung ini dinilai tidak layak bangun di daerah tersebut.
“Pertanyaan untuk dinas tata ruang, sudah tahu daerah tersebut jadi resapan air tapi kenapa IMB terbit dan 4 tower dibiarkan untuk dibangun?” Cuitan itu kembali muncul dari akun @blackjack.
Akibat berbagai masalah tersebut, gedung ini kini terbengkalai dan tidak terawat.
Gedung ini akhirnya dilelang oleh Bank Muamalat sebesar Rp314 miliar pada November 2022. Namun, hingga saat ini belum ada peminat yang tertarik untuk membeli gedung ini.
Gedung The Maj menjadi contoh dari proyek pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
Gedung ini juga menjadi bukti dari ketidakseriusan dan ketidaktransparanan dari pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan proyek.***