

inNalar.com – Salah satu smelter yang tengah dibangun Indonesia adalah di daerah Sulawesi Selatan.
Pabrik smelter di Sulawesi Selatan ini nantinya akan mengolah Nikel, yang akan jadi Feronikel.
Menariknya, smelter di Sulawesi Selatan ini diklaim jadi yang paling ramah lingkungan di Indonesia.
Baca Juga: Inilah Fakta Unik Dibalik Warna Tutup Botol Kemasan Mineral di Indonesia, Warna Biru Berarti…
Sebab, semua pengoperasian smelter Nikel tersebut menggunakan green energy.
Adapun untuk lokasinya sendiri, smelter Nikel di Sulawesi Selatan ini berada di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.
Sekedar informasi, PT Bumi Mineral Sulawesi (PT BMS) merupakan perusahaan yang membangun smelter Nikel ini.
PT BMS adalah anak usaha dari Kalla Group yang nantinya akan mengolah Nikel menjadi Feronikel di Sulawesi Selatan.
Meskipun pembangunannya belum selesai sepenuhnya, namun ditargetkan smelter Nikel ini akan memproduksi 33 ribu ton per tahun.
Selain dari hasil produksi yang besar, smelter Nikel ini juga diklaim akan jadi yang paling ramah lingkungan di Indonesia.
Adapun alasan yang menjadikan smelter ini disebut paling ramah lingkungan, karena antinya pabrik smelter ini juga tidak akan memiliki cerobong asap.
Pasalnya, pembangkit dan proses yang akan digunakan pada smelter di Sulawesi Selatan ini semuanya akan menggunakan green energy.
Dengan begitu tentu smelter Nikel ini tidak akan membutuhkan cerobong asap.
Ditambah lagi, jika pengolahan smelter Nikel masih menggunakan batu bara, diterangkan jika negara lain tidak akan mengambil hasil olahan feronikel tersebut.
Sebab itulah smelter Nikel di SuSulawesi Selatan seharga Rp3,2 triliun ini diklaim jadi yang paling ramah lingkungan di Indonesia.
Apalagi selama pembangunannya, tenaga kerja yang digunakan pada smelter Nikel ini merupakan orang dalam negeri.
Hal tersebut berbeda dengan smelter di Morowali, yang mana baru menggunakan tenaga kerja dalam negeri setelah pembangunannya selesai.***