

InNalar.Com – Tol Cisumdawu (Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan) merupakan jalan tol sepanjang 60,84 kilometer yang menjadi penghubung antara Bandung, Sumedang dan Majalengka.
Tol Cisumdawu oleh PUPR dan BPJT digelari sebagai jalan bebas hambatan terindah dan terunik di Indonesia yang memiliki sepasang terowongan kembar.
Terowongan kembar sepanjang 472 meter dan diameter tersebut terletak di tengah jalur Sumedang-Pamulihan, di Tanjungsari, Jawa Barat.
Lokasi tol Cisumdawu berada tepat pada cekungan dengan dikelilingi tiga gunung vulkanik yakni gunung Tampomas, Manglayang dan Patuha.
Sedangkan, sebagiannya ternyata adalah sisa-sisa tanah vulkanik akibat letusan Gunung Tampomas beberapa waktu silam.
Hal tersebut membuat para pekerja konstruksi harus bekerja ekstra dalam menggarap proyek ini dengan menyibak area bukit dan menerobos lembah.
Proyek konstruksi pembangunan Tol Cisumdawu Jawa Barat dan jembatan kembar ini diberikan pada kontraktor yang berasal dari Negara China yakni MCC (Metallurgy Corporation of China).
Proyek dengan tingkat kesulitan tinggi ini ternyata juga melibatkan sekitar 150 orang insinyur dan para tenaga konstruksi.
Menggunakan teknologi (NATM) New Austrian Tunelling Method yang dilakukan dengan cara memperkuat area tanah sekitar yang rawan terjadi longsor.
Metode ini juga digunakan dalam pembangunan sebagian besar terowongan di berbagai belahan dunia oleh par excellence.
NATM ini merupakan upaya untuk meningkatkan resistensi tanah yang mana tekniknya dikenal paling ekonomis dalam pembagunan terowongan yang cocok untuk daerah rawan gempa.
Menghabiskan dana sekitar Rp 18,3 Triliun, sumber pendanaan konstruksi pembangunan Tol Cisumdawu antara lain Rp 9,07 Triliun dari pemerintah dan selebihnya dari KPBU dan juga swasta.
Dengan adanya jalan Tol Cisumdawu ini, jarak tempuh dari Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka Jawa Barat akan semakin singkat yakni antara 45 menit hingga 1 jam saja.
Dilansir InNalar.Com dari pupr, pada Selasa, 11 Juli 2023, Presiden RI Joko Widodo meresmikan Tol Cisumdawu.
Pada acara peresmian, presiden didampingi Menteri BUMN (Erick Thohir), Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Sekretaris Kabinet (Pramono Anung).***