Dijuluki Terusan Wilhelmina, Kanal Belanda Sepanjang 1,2 Km di Danau Toba Sumatera Utara Dirombak Karena…

inNalar.com – Keindahan Danau Toba di Kabupaten Samosir rupanya tidak hanya dilihat sebagai tempat wisata masyhur yang memiliki legenda rakyat Sumatera Utara yang sangat fenomenal.

Tetapi Danau Toba juga menyimpan salah satu kisah infrastruktur bersejarah Sumatera Utara yang tidak terlepas dari masa pemerintahan kolonial Belanda.

Infrastruktur ikonik peninggalan Belanda di sekitar Danau Toba Sumatera Utara ini sangat megah dipandang hingga kini, namanya adalah kanal Aek Tano Ponggol.

Kanal Aek Tano Ponggol semakin menjadi sorotan sejak alur airnya diperlebar oleh Kementerian PUPR agar dapat dilewati oleh kapal pesiar yang hendak mengelilingi Danau Toba, Sumatera Utara.

Baca Juga: Luas 459.616,36 Hektar! Perkebunan Kelapa Sawit Terluas se-Indonesia Berada di Kalimantan Timur

Secara bahasa, Tano Ponggol artinya adalah tanah yang putus. Dinamakan demikian, karena tujuan awal pembuatan kanal tua di Sumatera Utara tersebut dimaksudkan untuk memisahkan dua daratan.

Kanal Aek Tano Ponggol dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1907 dengan tujuan untuk memisahkan dua daratan yang ada di sekitar Danau Toba.

Alasannya adalah agar air yang ada di Danau Toba mampu mengalir melalui kanal tersebut.

Kanal bersejarah tersebut akhirnya diresmikan pada tahun 1913 oleh Ratu Wilhelmina.

Baca Juga: Bisa Cerahkan Kulit Juga Loh! Inilah 5 Manfaat Teh untuk Kulit yang Wajib Kamu Tahu, Bisa Cegah Jerawat Juga?

Oleh karena itulah kanal Aek Tano Ponggol sering disebut juga dengan nama Terusan Wilhelmina.

Kanal Aek Tano Ponggol kembali menjadi sorotan masyarakat, terutama di Kabupaten Samosir Sumatera Utara.

Pasalnya, dilansir dari laman Kementerian PUPR diketahui pada 25 Agutus 2023, Presiden RI Joko Widodo meresmikan Jembatan Tano Ponggol yang melintasi kanal bersejarah tersebut.

Baca Juga: Lintasi Kanal Belanda, Jembatan Megah di Danau Toba Sajikan Panorama Terindah Khas Sumatera Utara, Biayanya…

Selain pengerjaan jembatan, ternyata Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II juga melakukan proyek pelebaran Kanal Tano Ponggol.

Hal tersebut dimaksudkan agar kapal pesiar yang hendak mengelilingi Danau Toba dapat melewati kanal tersebut.

Pada mulanya, kanal Danau Toba lebarnya hanya sekitar 25 meter, tetapi kini lebarnya mencapai 80 meter.

Baca Juga: 3 Fakta Menarik Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang Juga Terkenal Sebagai Produsen Kain Tenun Songket

Terusan Wilhelmina ini pun panjangnya membentang hingga 1,2 kilo meter.

Jembatan Tano Ponggol dan Kanal Aek Tano Ponggol kini menjadi satu ikon baru yang tidak terpisahkan dari keindahan alam Danau Toba di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.***

Rekomendasi