

inNalar.com – Pulau Bungin secara administratif adalah salah satu desa di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Daratan Pulau Bungin hampir tidak memiliki pasir putih karena setiap area lahannya sudah diisi dengan rumah-rumah penduduk.
Adapun luas Pulau Bungin hanya sekitar 8,5 hektar dengan penduduk mencapai lebih dari 5.000 orang.
Mayoritasnya dihuni oleh Suku Bajo dari Sulawesi Selatan dan sudah menempati area ini sejak ratusan tahun lalu.
Suku Bajo sendiri memang terkenal hidup di daerah perairan dan laut.
Melansir dari akun YouTube KabarPedia, area ini dijuluki sebagai pulau terpadat yang ada di dunia.
Rumah-rumah penduduk di lokasi tersebut dibangun di atas gundukan pasir dan karang yang saling berhimpit.
Saat tiba di lokasi, nuansa perkampungan akan terlihat sangat padat bahkan setiap sisinya sudah dibangun tempat tinggal.
Satu buah rumah sendiri dapat dihuni oleh 3 kepala keluarga sekaligus.
Warga Bungin akan memanfaatkan terumbu karang sebagai perluasan lahan area pantai untuk membangun rumah mereka.
Pulau padat penduduk ini sendiri hanya menyediakan satu lahan terbuka yang biasa dijadikan sebagai lokasi anak-anak bermain.
Tidak ada juga rerumputan tumbuh di sekitarnya sehingga hewan ternak di pulau ini hanya memakan sampah yang tidak layak.
Meski begitu, kehadiran Pulau Bungin di NTB kini menjadi destinasi wisata yang unik dan menarik.
Masyarakat menjual kuliner seafood kepada para pengunjung dengan cita rasa gurih asin khas Desa Bungin.
Sebanyak 80% warga Pulau Bungin merupakan seorang nelayan dan hampir setiap rumah memiliki perahu motor pribadi.
Mereka memanfaatkan kendaraan tersebut untuk mencari ikan dan lobster untuk menyambung hidup.***