

inNalar.com – Proyek pembangunan salah satu jembatan kereta api yang ada di Banyumas ini ternyata dibangun oleh perusahaan Belanda pada tahun 1913.
Perusahaan kereta api Belanda tersebut bernama Staatsspoorwegen atau biasa disingkat menjadi SS.
Desain dan perakitan Jembatan Kereta Api Serayu dilakukan semuanya oleh perusahaan kolonial tersebut.
Adapun proyek ini dikepalai oleh Kabid. Konstruksi dan Jembatan bernama Dr. J. H. A. Haarman.
Proses penyusunan desain pun mampu diselesaikan hanya dalam waktu 3 dan empat bulan.
Uniknya, usai desain Jembatan Kereta Api Serayu ini rampung digarap desain komponen materialnya pun dikirim ke Pabrik De Pletterij Voorheen L. J. Enthoven di Delft, Belanda.
Baca Juga: Ganti Nama pada 2023, Landbank PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk Capai 1.007 Hektare
Dua tahun setelahnya, material konstruksi besi jembatannya di kirim ke Pelabuhan Cilacap dengan Kapal Uap Rotterdamsche Llyod bernama ‘Merauke’.
Meski material konstruksi sampai harus melalui mekanisme impor sebanyak 700 ton material baja ke Belanda, rupanya ukuran yang dirakit benar-benar sesuai dengan desain di lapangan.
Tingkat akurasi yang tinggi membuat proses pembangunan yang cukup melalui effort lebih ini menjadi tepat sasaran tanpa kendala.
Akhirnya, Jembatan Kereta Api Serayu di Banyumas ini pun berhasil diselesaikan pada akhir tahun 1915.
Bentang panjang susunannya terdiri dari ukuran 2 x 25 meter, 2 x 60 meter, dan 1 x 90 meter.
Jembatan di bentangan tengahnya diketahui memiliki panjang 70 meter ditambah dengan adanya pilar yang berjarak 90 meter.
Sebagai informasi, berat besi yang dipasang tanpa jembatan tersebut memiliki beban 670 ton.
Penyelesaian perakitan bentang tengahnya saja memakan waktu selama 3 bulan.
Hingga akhirnya pada awal tahun 1916 Jembatan Kereta Api Serayu berhasil diselesaikan.
Baca Juga: Luasnya 650 m2, Rumah Susun di Kediri Ini Hibah dari Kementerian PUPR, Bakal Jadi Hunian…
Namun sayangnya ketika kolonialis Jepang mulai memasuki Tanah Banyumas, jembatan tersebut mengalami kerusakan hingga akhirnya perlu direhabilitasi, melansir dari Heritage KAI.
Di samping itu, guna menguatkan infrastruktur lamanya yang dinilai semakin rapuh dan rawan digunakan akhirnya dibangunlah jembatan baru di dekatnya.
Pembangunan jembatan baru tersebut berada tepat di samping infrastruktur lama.
Baca Juga: Lagu Aespa Bertajuk ‘Drama’ Menjadi MV ke-7 Mereka yang Bisa Mencapai 100 Juta Penayangan
Biaya kerangka baja yang digelontorkan sebesar Rp1 miliar dengan dana pemasangannya memakan biaya hingga Rp50 juta.
Pada tahun 1972, jembatan kereta api baru pun selesai digarap dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Sebuah kebanggaan spesial di zaman pemerintahannya, karena penggarap konstruksi jembatan baru tersebut seluruhnya ditangani oleh putra-putri bangsa.
Kendati demikian dalam proses tahapannya tetap ada keterlibatan negara lain guna merealisasikan jembatan baru di atas Sungai Serayu tersebut.
Sebagai informasi tambahan, di dekat Jembatan Kereta Api Serayu rupanya ada proyek lainnya yang juga berada dekat lokasi tersebut.
Proyek tersebut adalah lintasan trem yang digarap oleh perusahaan trem Belanda bernama Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS).
Lanskap di Sungai Serayu yang melintasi wilayah Banyumas ini sangat komplek mengingat terdapat Jembatan Kereta Api milik SS dan Lintasan Trem milik SDS, sungai itu sendiri, serta jalan raya.***