Digadang Jadi PLTU Terbesar di Asia, PLTU Batang di Jawa Tengah Butuhkan Waktu 6 Tahun untuk Bisa Beroperasi

inNalar.com – PLTU Batang yang berlokasi di Jawa Tengah diketahui telah beroperasi sejak Desember 2022 kemarin.

PLTU Batang sendiri telah dibangun sejak tahun 2016, terhitung 6 tahun sejak dibangun hingga akhirnya mulai beroperasi.

Pembangunan proyek PLTU Batang di Jawa Tengah ini dikabarkan sempat mangkrak, itulah mengapa butuh waktu lama untuk selesai.

Baca Juga: Padahal Nilai Investasinya Rp12 Triliun, Kawasan Industri di Sumsel Statusnya Dicabut Jokowi, Alasannya…

Pembangkit listrik tenaga uap yang ada di Batang, Jawa Tengah ini dibangun di atas lahan yang luasnya mencapai 226 Ha.

Diketahui bahwa pembangunan PLTU Batang di Jawa Tengah ini menempati 3 kecamatan di Kabupaten Batang.

Pembangunan proyek di Jawa Tengah ini dilakukan oleh Special Purpose Vehicle (SPV) PT Bhimasena Power Indonesia.

Baca Juga: Kereta Cepat Berlakukan Tarif Rute Jakarta Bandung, Dari Rp300 Ribu Promo Jadi Rp150 Ribu Hingga 30 November

PLTU Batang memiliki Special Purpose Vehicle (SPV) PT Bhimasena Power Indonesia sendiri beranggotakan J-POWER, Adaro, dan juga Itochu.

Pembangunan proyek ini memiliki tujuan yang sangat besar, yaitu untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh Pulau Jawa.

Kapasitas yang dimiliki oleh PLTU Batang ini mencapai 2×1000 MW dengan jenis ultra critical.

Baca Juga: Tenggak Rp500 Miliar, Bandara di Purbalingga Jawa Tengah Ini Malah ‘Mati Suri’ Selama Hampir Setahun Karena…

Dengan kapasitasnya yang mencapai 2×1000 MW, PLTU Batang digadang-gadang menjadi salah satu PLTU terbesar di Asia.

Nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap di Batang ini mencapai US$ 4,2 Miliar.

Jumlahnya sangat fantastis bukan? Tentu saja, untuk membangun PLTU di atas lahan 226 Ha dibutuhkan biaya yang sangat besar.

PLTU Batang sendiri merupakan pembangkit listrik tenaga uap jenis ultra critical yang dibangun dengan skema KPBU.

PLTU Batang yang digadang menjadi salah satu yang terbesar di Asia ini juga dikenal sebagai Central Java Power Plant.

Central Java Power Point diharapkan mampu menyuplai kebutuhan listrik di wilayah Jawa-Bali hingga 5,7 persen.***

 

Rekomendasi