

inNalar.com – Proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan terpaksa harus molor lagi.
Pasalnya, Perusahaan mitra asal Amerika Serikat (AS) bernama Air Products and Chemicals, Inc ini memilih hengkang dari proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan sebab adanya pertimbangan tertentu.
Akibatnya, proyek gasifikasi batubara yang direncanakan produksinya berada di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini terhenti hingga menemukan perusahaan mitra baru selanjutnya.
Baca Juga: 8 Perusahaan Stockpile Batubara di Lampung Selatan Kena Protes Warga 3 Desa, Ternyata karena…
Lantas, siapakah mitra selanjutnya yang dipastikan bakal menggantikan perusahaan AS dalam proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini?
Sejauh ini, mitra terbaru yang bakal mengisi kekosongan proyek hilirisasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini merupakan Perusahaan asal China.
Namun hingga kini belum diungkap detail nama perusahaan China yang bakal menjadi mitra terbaru dalam proyek ini.
Sebagai informasi, proyek ini merupakan bagian dari upaya hilirisasi batubara yang digagas oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama PT Pertamina (Persero) pada tahun 2020.
Proyek Gasifikasi Batubara ini termasuk dalam bagian Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020.
Kepastian hengkangnya Perusahaan mitra asal Amerika Serikat (AS) dari proyek hilirisasi batubara di Sumatera Selatan ini diketahui setelah rapat terbatas yang digelar Presiden Joko Widodo di Jakarta pada Selasa, 7 Maret 2023.
Melansir laman resmi PTBA, proyek yang berada di Tanjung Enim ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan nilai tambah pada batubara untuk diolah kembali menjadi dimethyl ether (DME).
Pengolahan batubara menjadi produk DME ini diproyeksikan untuk mengurangi impor LPG yang diperkirakan dapat irit cadangan devisa negara hingga Rp 8,7 triliun setiap tahunnya.
Baca Juga: 3 Pabrik Batubara Raksasa di Kalimantan Utara Gulung Tikar, Ternyata Alasannya Bukan Hutang, Tapi…
Selain itu, dengan adanya proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini diharapkan dapat menyerap 10.570 tenaga kerja lokal saat proses konstruksi berlangsung.
Bahkan jika nantinya proyek hilirisasi batubara ini telah resmi beroperasi, diharapkan akan ada 7.976 tenaga kerja lokal yang terserap.
Dilansir dari laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, diketahui nilai investasi proyek ini sebesar Rp 30,55 triliun.
Adapun peran dari PT Bukit Asam (PTBA) dalam proyek ini adalah sebagai coal supplier, sedangkan tadinya Air Products sebagai pihak Processor, tetapi akan segera digantikan oleh mitra dari Perusahaan China.
Sementara PT Pertamina (Persero) dalam proyek hilirisasi batubara ini sebagai pemasok kebutuhan pasar atau offtaker.
Dengan demikian, apabila peralihan proyek ini berjalan dengan lancar proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dapat dilanjutkan kembali pada awal tahun 2024.***