Dibangun Tahun 1920, Rumah Adat Sulawesi Selatan Ini Sempat Dibongkar oleh Belanda, Dulunya Istana Raja?

inNalar.com – Berbicara soal kebudayaan di Indonesia, memang tidak ada habisnya dan salah satunya di daerah Sulawesi Selatan.

Di Sulawesi Selatan terdapat sebuah rumah adat yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Kini, rumah adat di Sulawesi Selatan tersebut menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Sulap Gunung Jadi Pabrik, Smelter Nikel di Cilegon Banten ini Sempat Tumbang, PHK Massal Karyawan dan…

Adapun rumah adat di Sulawesi Selatan tersebut dikenal dengan sebutan Istana Langkanae Luwu.

Lokasi dari Istana Langkanae Luwu ini berada di Jl. Landau No.18, Batupasi, Kec. Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Istana Langkanae di Sulawesi Selatan ini terbuat dari kayu dan dihiasi dengan tiang sebanyak 88 buah.

Baca Juga: Hamburkan Anggaran Rp2,2 Miliar, Proyek Pembangkit Listrik di Sulawesi Barat Menyimpang dari Kontrak, Mengapa?

Sebagai informasi, istana luwu ini terdiri dari dua bangunan yang bersebelahan letaknya. Dua banguan Istana Luwu ini bernama Langkanae dan Salassae.

Langkanae merupakan rumah adat yang menjadi saksi atas masa kejayaan Kerajaan Luwu.

Rumah adat langkanae ini dibangun menggunakan bahan kayu tanpa adanya material bangunan lainnya sebagai penopang.

Baca Juga: Digarap Sejak 2009! Jembatan Rp1,3 Triliun di Kalimantan Timur Ini Ternyata Tak Kunjung Digunakan, Mengapa?

Dulunya, rumah adat Langkanae ini merupakan kediaman raja dari Kerajaan Luwu.

Kemudian, bangunan kedua yang bernama Salassae yakni bangunan yang digunakan sebagai tempat pertemuan dan perjamuan.

Bentuk arsitektur dari rumah adat Salassae ini unik karena gaya arsitektur seperti bangunan Belanda.

Gaya arsitektur Belanda dapat ditemui di bagian jendela dan bentuk bangunan, serta atapnya.

Di dalam rumah adat Salassae ini terdapat berbagai koleksi peninggalan kerajaan luwu.

Bangunan Salassae ini dulunya dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1920.

Namun, bangunan tersebut sempat dibongkar dan diratakan oleh pemerintahan Belanda yang tengah berkuasa saat itu.

Pemerintah Belanda membongkar istana tersebut karena ingin menghilangkan jejak sejarah kerajaan luwu sebagai kerajaan yang di hormati kerajaan lain di Sulawesi.

Dilansir inNalar.com dari kemdikbud.go.id, Kerajaan Luwu merupakan salah satu kerajaan tertua dalam masyaraat Sulawesi Selatan.

Kemudian, pemerintah Belanda membangun ulang dengan gaya arsitektur Belanda atau Eropa.***

Rekomendasi