Dibangun Sejak Abad ke-18, Masjid Keramat di Kabupaten Kerinci, Jambi Ini Konon Selalu Terhindar dari Bencana

inNalar.com – Tahukah kamu, di Kabupaten Kerinci terdapat sebuah masjid yang unik.

Masjid di Kabupaten Kerinci ini bernama Masjid Keramat Kutotuo.

Masjid Keramat Kutotuo berlokasi di Dusun Kototuo, Desa Pulau Tengah, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. 

Baca Juga: Indah Tapi Misterius, Pulau Eksotis Kep Talaud ini Ada Goa yang Simpan Ratusan Tengkorak Manusia

Bangunan Masjid Keramat Kutotuo di Kabupaten Kerinci adalah sebuah kompleks yang memiliki lahan sebesar 59,2 x 44,3 meter.

Kompleks masjid Keramat Kutotuo ini dikelilingi oleh dua buah pagar dari semen.

Masjid Keramat Kutotuo ini disebut mulai ada sejak abad ke-18 dan masih kokoh hingga sekarang.

Baca Juga: Rekor Jembatan Terpanjang di Indonesia Ternyata Ada di Kalimantan Timur, Punya Sistem Buka Tutup?

Berbicara mengenai sejarah dari Masjid Keramat Kototuo ini akibat dari berkembangnya Islam di daerah kerinci pada abad ke-16.

Berkembangnya Islam di daerah Kerinci menyebabkan banyak berdiri masjid-masjid di daerah kerinci.

Salah satu masjid yang berdiri masa itu adalah masjid Keramat Kototuo tersebut.

Baca Juga: Mall dengan 3 Komplek Estetik Ini Punya Bridge Link dan Jadi Ikon Surabaya Timur, Pernah Mengunjunginya?

Bahkan, Masjid Keramat Kototuo ini menjadi masjid tertua di Kabupaten Kerinci.

Menurut beberapa sumber, konon Majsid Keramat Kototuo ini selalu terhindar dari bencana-bencana yang terjadi di dusun Kototuo.

Pada tahun 1903 dan tahun 1903 terjadi kebakaran hebat di desa tersebut dan Masjid Keramat Kototuo ini tidak terpengaruh oleh musibah tersebut.

Kemudian pada tahun 1942, terjadi gempa bumi yang dahsyat di daerah Kerinci dan lagi-lagi masjid ini tidak mengalami kerusakan.

Maka dari itu, masyarakat desa tersebut menamai masjid ini dengan nama Masjid Keramata Kototuo.

Masjid tertua di Kabupaten Kerinci ini masih kokoh beridri dan digunakan hingga sekarang oleh masyarakat desa Pulau Tengah.***

Rekomendasi