Dibangun Sejak 1885, Ternyata Masjid Terbesar di Kalimantan Barat Ini Berhadapan Dengan Wihara, Kok Bisa?

InNalar.com – Indonesia tentu memiliki banyak keragaman etnis, suku, agama dan budaya. Begitu pula yang terjadi di Singkawang, Kalimantan Barat.

Bagaimana tidak menyatu akan keragaman etnis, suku, budaya dan agama, di daerah Singkawang Kalimantan Barat saja terdapat tempat ibadah beda agama yang saling berjajar.

Tentu itu jadi keanekaragaman suku budaya dan agama di Indonesia.

Baca Juga: Proyek Rp 268,8 Miliar, Jalan Sepanjang 10 Km Menuju Bandara Singkawang Kalbar Ternyata Tujuannya…

Perlu diperhatikan, kota Singkawang di kalimantan Barat merupakan tempat tinggal bagi etnis Tionghoa terbesar di Indonesia.

Bahkan asal nama Singkawang sendiri merupakan kata yang bermula dari San Kew Jong, yang memiliki arti kota di kaki gunung, tapi berdekatan dengan muara laut.

Menariknya, kota Singkawang di Kalimantan Barat terkenal dengan wanita-wanita cantiknya.

Karena kota Singkawang saja memiliki julukan yang cukup unik, yaitu seperti Kota Seribu Kelenteng, Hong Kong van Borneo, hingga disebut sebagai Kota Amoi.

Baca Juga: Tinggal 2 Hari Lagi! Pertamina Buka Banyak Lowongan Pekerjaan, Segera Daftarkan Diri Anda!

Seperti yang dijelaskan di atas, kota Singkawang merupakan bentuk kerukunan sekaligus menyatunya etnis dan agama yang berbeda di Indonesia.

Dilansir InNalar.com dari kemenparekraf.go.id, di Kota Singkawang Kalimantan Barat, terdapat Masjid dan Wihara yang saling Berdampingan.

Saat berkunjung ke Kota Singkawang di Kalimantan Barat, jangan terkejut saat melihat Keberadaan Wihara yang berhadapan dengan Masjid.

Baca Juga: Terbesar di Asia Tenggara! Jawa Barat Punya Waduk dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Namanya?

Adapun tempat ibadah tersebut adalah Wihara Tri Dharma Bumi Raya, yang berhadapan dengan Masjid Raya Singkawang.

Tentu itu jadi satu bentuk dari simbol kerukunan umat beragama berbeda yang terjadi di Singkawang, Kalimantan Barat.

Tidak berhenti disitu, bahkan masjid yang berhadapan dengan wihara di Kalimantan Barat tersebut merupakan Masjid terbesar di Kalimantan Barat.

Karena Masjid Raya Singkawang diketahui telah berdiri sejak tahun 1885, yang mendapatkan pembugaran bangunan pada tahun 1936.

Baca Juga: Miliki 9 Jembatan, Jalan Lintas Pantai Selatan di Jawa Timur Ini Hampir Menghabiskan Biaya Rp 381 Miliar

Sementara Wihara yang berhadapan dengan Masjid raya Singkawang diketahui telah berusia sekitar 200 tahun.

Apalagi wihara tersebut juga sering menjadi salah satu tempat dari pusat perayaan Cap Go Meh di daerah Singkawang, Kalimantan Barat.

Sebagai bukti kota Singkawang di Kalimantan Barat merupakan daerah penuh toleransi etnis, suku, agama dan budaya yang berbeda, tempat ini juga pernah mendapatkan penghargaan.

Baca Juga: Jalan Penghubung PALI-Musi Rawas di Sumatera Selatan Dapat Bantuan Dana Rp 63 Miliar dari Gubernur

Penghargaan tersebut didapat pada tahun 2018, dimana Kota Singkawang dinobatkan menjadi Kota Paling Toleran di Indonesia, yang diberikan oleh Setara Institute.

Sekedar informasi, mayoritas penduduk dari kota Singkawang dihuni oleh Tionghoa, suku Melayu, dan suku Dayak.***

 

Rekomendasi