

inNalar.com – Indonesia terus menunjukkan kemajuan dengan pembangunan infrastruktur megah seperti bandara.
Salah satu proyek ambisius yang terkenal adalah Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, yang dibangun anggaran fantastis.
Melansir Soekarnohatta-airport pada Minggu, 1 Desember 2024, Bandara Soekarno Hatta memiliki luas 2.555 hektar.Lokasi ini adalah salah satu dari tujuh pulau buatan yang sedang dikembangkan di kawasan tersebut.
Terbaru, bandara terbesar di Indonesia ini akan diperluas dengan total anggaran mencapai Rp100 triliun.
Proyek tersebut bertujuan untuk mengatasi lonjakan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini menempati peringkat ke-22 bandara tersibuk di dunia.
Dengan mengintegrasikan sistem transportasi modern seperti Light Rail Transit (LRT) dan Skytrain, memungkinkan konektivitas langsung ke Bandara Soekarno-Hatta I.
Baca Juga: Unik, Penduduk Kampung di Sulawesi Utara Ini Rutin Belanja ke Luar Negeri Tanpa Pakai Uang
Bila terealisasi, proyek ini akan menjadi investasi infrastruktur termahal di Indonesia.
Namun, sejak pertama kali diwacanakan pada 2017, pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II belum menunjukkan progres signifikan.
Meski awalnya ditargetkan mulai dibangun pada 2022 dan rampung pada 2024, hingga kini proyek tersebut masih berada dalam tahap kajian.
Baca Juga: Aisar Khaled Akui Ingin Dekati Fuji, Gelagat Fadly Faisal Seolah Buka Jalan Perjodohan Keduanya
Sebelum dikenal sebagai gerbang utama transportasi udara Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta telah melalui proses pembangunan selama enam tahun, mulai 1975 hingga 1981.
Desain arsitektur bandara Soekarno-Hatta diektahui dibuat oleh Paul Andreu, arsitek Prancis yang juga merancang Bandara Charles de Gaulle di Paris.
Keunikan Bandara Soekarno-Hatta terletak pada perpaduan arsitektur lokal dan kebun tropis di area terminal.
Bandara ini awalnya dirancang memiliki tiga landasan pacu, terminal internasional, terminal domestik, dan terminal khusus keberangkatan haji.
Terminal 1 menjadi yang pertama beroperasi pada 1985, menggantikan Bandara Kemayoran dan Halim Perdanakusuma.
Hingga saat ini, Bandara Soekarno-Hatta terus berkembang. Terminal 3 yang modern dan ramah lingkungan mulai beroperasi penuh pada 2016, menjadikannya salah satu terminal terbesar di Asia Tenggara.
Rencana pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II juga terkait dengan proyek reklamasi Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).
Dengan luas mencapai 9.000 hektare, reklamasi ini akan menciptakan kawasan terintegrasi yang menghubungkan tol langsung ke Bandara Soekarno-Hatta.
PIK 2 diproyeksikan menjadi pulau buatan termegah dan termodern di Indonesia, lengkap dengan fasilitas premium.