

inNalar.com – Gereja tertua di Kepulauan Riau berada di Kota Tanjungpinang.
Alamat lengkap dari lokasi gereja tertua di Kepulauan Riau ini adalah Jalan Gereja No. 1, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Gereja yang didapuk sebagai yang tertua di Kepulauan Riau ini dibangun pada tahun 1883 oleh Pemerintah Belanda.
Tujuan dari dibangunnya gereja di Tanjungpinang, Kepulauan Riau ini adalah untuk tempat beribadah bagi orang-orang Belanda serta serdadu Hindia-Belanda yang memeluk agama Kristen Protestan.
Pada saat itu, gereja tertua di Kepulauan Riau ini bernama De Nederlandse Hervormde Kerk te Tandjoengpinang.
Meski diketahui dibangun pada tahun 1883, gereja tertua di Kepaulauan Riau ini menurut catatan lain sudah dibangun berpuluh-puluh tahun sebelumnya.
Baca Juga: Arus Pasangan Baru, Muncul Aspirasi Duet Ganjar-Erick, Pengamat: Punya Banyak Keunggulan
Dilansir inNalar.com dari Kementerian Agama, menurut catatan berjudul Berigten Omtrent Indie, Gedurende een Tienjarig Verblijf Aldaar yang ditulis oleh Pendeta Eberhardt Hermann Rottger, gereja tertua di Kepulauan Riau ini dibagun pada 14 Februari 1835.
Pembangunan gereja ini membutuhkan waktu satu tahun dan selesai pada tahun 1836.
Gereja yang dibangun pada tahun tersebut masihlah berbentuk sederhana dan tidak seperti gereja tertua di Kepulauan Riau yang kita kenal sekarang.
Baca Juga: Profil Edward Tannur, Ayah Anak DPR RI yang Aniaya Pacar Hingga Tewas
Selain menjadi gereja tertua, terdapat sebuah hal menarik yang tidak banyak orang tahu perihal pembangunan gereja tertua di Kepulauan Riau ini.
Hal tersebut adalah saat pembangunan gereja ini dilakukan, terdapat keterlibatan pembesar Kerajaan Riau Lingga, yakni Raja Abdurrahman sebagai Yang Dipertuan Muda Riau VII.
Yang Dipertuan Muda sendiri merupakan sebuah jabatan yang berada langsung di bawah sultan.
Raja Abdurrahman menyumbang material, uang dan kayu, untuk pembangunan gereja tertua di Kepulauan Riau ini.
Pada tahun-tahun setelahnya, gereja tertua di Kepulauan Riau ini mengalami banyak perubahan.
Kemudian, pada tahun 1920 higga 1930-an, juga dilakukan renovasi pada gereja tertua di Kepulauan Riau ini.
Tahun-tahun tersebut adalah tahun diperkirakannya ornamen khas dari gereja ini dipasang di atas menara yang menyatu dengan bagian depan.
Ornamen khas tersebut adalah patung ayam jago yang dapat bergerak-gerak mengikuti arah angin.
Karena patung ayam jago itulah gereja tertua di Kepulauan Riau ini banyak dikenal sebagai Gereja Ayam.
Nama sebenarnya dari Gereja Ayam ini adalah Gereja Bethel Tanjungpinang.***