Diapit Kabupaten Kepulauan Mentawai, Wilayah Seluas 272 KM Persegi Ini Siap Mekar Jadi Daerah Otonom Baru

inNalar.com – Provinsi Sumatera Barat terus mempersiapkan diri untuk menyongsong pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB).

Sumbar akan membentuk kabupaten dan kota baru untuk meratakan pelayanan publik serta mengusahakan pemerataan ekonomi.

Kabupaten yang berada di luar pulau Sumatera yaitu Kabupaten Kepuluan Mentawai diwacanakan mekar bentuk wilayah baru.

Baca Juga: Pembangunan Tidak Merata, Daerah Ini Minta Pisah dari Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat Tapi…

Sebelumnya Kabupaten ini memiliki empat pulau utama yang berpenghuni, yaitu Pulau Pagai utara, Sipora, pulau siberut, dan pagai selatan.

Pulau-pulau tersebut didiami oleh masyarakat yang mayoritasnya bersuku Minangkabau, Sumatera Barat, namun juga ada pendatang.

Rencana pemekaran ini didukung oleh pemerintah kabupaten.

Baca Juga: Bukan Leuwikeris? Bendungan Termahal di Indonesia: Proyek Warisan Belanda di Sumedang Bernilai Rp6,5 Triliun!

Belum lama ini pasangan calon Baupati dan Wakil Bupati Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa dan Jakop Saguruk mendaftarkan secara resmi di KPU.

Visi mereka salah satunya adalah membangun cikal bakal kota di Kepulauan Mentawai.

Daerah baru yang akan dibentuk bernama Kota Tuapejat.

Baca Juga: Mubazir! Inilah 3 Megaproyek Terbengkalai di Provinsi Aceh, Anggaran Masuk Kantong Pribadi?

Luas wilayah kota baru ini adalah 272 km2 dengan jumlah penduduk 13 ribu jiwa.

Wilayah baru ini akan memiliki 2 kecamatan, yaitu Sipora Utara dan Sipora Barat.

Kecamatan Sipora Utara terletak di bagian utara dari Pulau Sipora.

Baca Juga: Diguyur Jepang Rp1 Triliun, RS Spesialis Jantung RI di Jakarta Siap Bangun Pusat Kardiovaskular Tercanggih se-Asia

Kecamatan ini adalah pusat pemerintahan dan perekonomian Sipora.

Tuapejat mempunyai fasilitas yang lebih lengkap jika dibandingkan daerah lainnya di Mentawai.

Infrastrukturnya seperti pelabuhan, sekolah, dan pusat kesehatan lumayan lengkap.

Baca Juga: Waspada Scammers! Begini Cara Bedakan Undian Berhadiah BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu

Mata pencaharian sehari-hari masyarakatnya adalah nelayan dan petani.

Hal itu juga sama dengan keadaan di Kecamatan Sipota utara, nmaun pembangunannya masih di tahap pengembangan.

Penduduknya mayoritas suku Mentawai, dengan kehidupan yang masih tradisional dan terikat dengan alamnya yang indah.

Baca Juga: Diduga Mundur, Progres Pembangunan Jembatan Kereta Api Simpang Joglo Solo Masih Segini

Dengan adanya wacana pemekaran wilayah di Sumatera Barat ini, tentu sebuah keuntungan bagi kepulauan mentawai guna menambah daerah otonomi baru.

Diharapkan agar daerah di Kabupaten baru tersebut akan menunjukkan perkembangan yang signifikan setelah dimekarkan.*** 

Rekomendasi