Dianggap Kota Kecil! Cikampek Punya Sektor Ekonomi Terbesar se-Asia Tenggara? Begini Nasib Pedagang Kaki Lima

inNalar.com – Siapa sangka? Cikampek, Kota kecil di Kabupaten Karawang yang memiliki luas tak lebih dari 50 km² ternyata memiliki sektor ekonomi terbesar se-Asia Tenggara? 

Bukan lagi di Indonesia, sektor ekonomi terbesar se-Asia Tenggara tahun 2021 tentunya menimbulkan Pro dan kontra di kalangan masyarakat sampai pedagang Kecil. 

Pasar Induk Cikopo, memiliki luas tanah 30,7 Hektar dan diisi lebih dari 5000 Pedagang besar, mampu membuat pasar tradisional ketar-ketir? 

Baca Juga: Sukses Trending Dunia, Ini Alasan Cakra Khan Ikut Audisi America’s Got Talent 2023

Berdasarkan wawancara eksklusif dengan Bapak Cece selaku pedagang kecil di pasar tradisional cikampek mengatakan, Pembangunan pasar induk di cikampek jelas memberikan dampak yang besar bagi pedagang kaki lima di pasar tradisional. Akibatnya banyak pedagang di pasar tradisional berakhir gulung tikar. 

Bapak cece juga mengaku kehilangan omzet hingga 50%.

Tim Redaksi inNalar.com melakukan penelusuran jarak lokasi antara pasar induk dengan pasar tradisional, hasilnya keduanya hanya berjarak 4.9 km saja, tidak lebih dari 15 menit perjalanan. 

Baca Juga: Trending di Twitter, Ini Sikap Nyeleneh Keisya Levronka saat Podcast dengan Marlo, Bikin Netizen Elus Dada!

Lebih jauh, penurunan omzet yang signifikan juga turut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain. 

1. Boleh membeli ecer 

Menurut pengakuan Bapak Cece, pasar induk cikopo membandrol harga grosir namun diperbolehkan eceran.

Ironisnya, penjual memperbolehkan membeli barang dagangannya walau hanya 1 kg ataupun 2 kg saja. 

Baca Juga: Harus Diketahui Jika Jawa Timur Termasuk dalam Provinsi Terkaya, Ternyata Kota Batu Penyebabnya, Kok Bisa?

2. Perbedaan Harga yang Jauh

Sejatinya Pasar Induk adalah pasar grosir dimana tempat pedagang kecil membeli barang jualannya. 

Menjadi sesuatu hal yang wajar apabila pedagang kaki lima mengambil untung hingga 8 ribu rupiah per kilo. 

Tapi apa jadinya jika pasar induk membandrol harga yang jauh lebih murah dari pasar tradisional? 

3. Jarak yang Berdekatan 

Selain kedua faktor tadi, Jarak yang tak lebih dari 4.9 Km ini menjadi faktor kuat. 

Bapak cece mengatakan, “tidak ada yang salah dari pembeli, akses ke pasar induk dekat dan harga yang ditawarkan juga lebih murah, tidak bisa disalahkan apabila mereka memilih untuk belanja ke sana” 

Amat disayangkan, persaingan ketat antara pasar induk dengan pasar tradisional ternyata membawa dampak yang negatif untuk pedagang kaki lima. 

hal ini menjadi sesuatu yang patut mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah.

Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan peraturan mengenai menetapkan ketentuan jumlah minimal berat dalam penjualan grosir.

Hal ini bertujuan untuk mengatur distribusi produk secara efisien dan memastikan bahwa pasar induk berfungsi sesuai dengan tujuan dan fungsi aslinya. ***

(Febi Komala Dewi)

Rekomendasi