

inNalar.com – Pesona keindahan lain yang tidak pernah terduga tersimpan di pelosok desa kuno terindah di Nusa Tenggara Timur.
Desa mungil yang satu ini disebut paling unik di Indonesia sebab karakteristik paling bedanya hanya bisa kita temukan di Nusa Tenggara Timur.
Saking uniknya, desa kuno di tepian alam terindah Nusa Tenggara Timur ini diakui oleh UNESCO lho.
Pada tahun 2012 silam, desa yang adat ini sempat dianugerahi penghargaan sebagai Top Award of Excellence.
Penghargaan tersebut diselenggarakan saat gelaran UNESCO Asia Pacific Heritage Awards yang diselenggarakan di Bangkok.
Lantas apa keunikan yang membuat desa budaya yang satu ini dilirik dunia padahal jika melihat akses menuju kampung tersebut terbilang cukup menantang lho.
Baca Juga: Pulau Seluas 1.160,35 Km2 di Sulawesi Selatan Ini Berjuluk ‘Tana Doang’, Ternyata Karena Dulunya…
Desa kuno yang satu ini berada di ketinggian daratan 1.100 meter di atas permukaan laut.
Jika kita ingin pergi ke sana setidaknya butuh waktu sekitar 4 jam untuk bisa sampai ke kampung tersebut.
Inilah Desa Wae Rebo yang letaknya ada di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Melega di Lahan Seluas 5.559 M2, SD Internasional Terbaik di Bengkulu Ini Biaya Masuknya Termahal?
Kampung ini cukup unik karena desanya hanya memiliki 7 unit rumah beratap kerucut.
“2011, kami bisa bangun kembali 7 (rumah) yang ada dan 6 (rumah) itu yang kami tempati oleh keluarga-keluarga, dan salah satunya dijadikan sebagai tempat penginapan untuk wisata” tutur Wilhelmus, dikutip dari YouTube National Geographic Indonesia.
Jika kamu menjadi salah satu yang beruntung berkesempatan merasakan pagi hari di Desa Wae Rebo, jangan lewatkan menghirup udara segar di sana.
Baca Juga: Inilah 3 SD Terbaik di Bengkulu, Raih Akreditasi A Skor 95 Versi BANSM: Kepahiang Bisa Jadi Pilihan!
Sembari bernafas lega di sejuknya pagi Pulau Floras, kita dapat melihat melesatnya awan melewati kampung kerucut tersebut dari ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut.
Indahnya lagi, Kampung Kerucut ini dikelilingi oleh banyaknya pegunungan dan hutan rimbun yang tidak jarang cuitan burung akan menenangkan setiap wisatawan yang berkunjung ke sana.
Benar saja jika kampung ini disebut desa kuno. Pasalnya, dahulu desa ini didirikan oleh seorang Empu Maro yang diperkirakan sudah mulai dibangun sekitar 100 tahun yang lalu.
Baca Juga: Ada Keajaiban Alam di Jawa Tengah, Bukit Terindah Kebumen Ini Dulunya Lautan dan Gunung Purba
Tahukah bahwa yang lebih mencengangkannya lagi, penduduk desa yang hanya sekitar 1.200 jiwa itu biasa menjadikan singkong dan jagung sebagai makanan utama mereka.
Di antara rumah uniknya, terdapat spot khusus yang diperuntukkan sebagai rumahnya tempat penyimpanan pusaka suci mereka.
Pusaka suci yang dimaksudkan di sini adalah gendang dan gong khas Wae Rebo.
Jangan lupa untuk membawa pakaian yang hangat, karena menginap di sana serasa sedang berlibur ke Dieng yang suhunya sangatlah dingin.
Ketujuh rumah kerucut ini rupanya dahulu hampir punah, tetapi para penduduknya berusaha untuk membangun kembali pada tahun 2011.
Hingga kini, desa kuno Wae Rebo di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur menjadi destinasi healing terbaik wisatawan.
Sebab lokasinya yang berada di tengah pegunungan dan sejuknya udara sangat bisa menjadi tempat refreshing.
Desa yang satu ini pun bisa menjadi tempat healing paling sempurna bagi mereka wisatawan yang sedang mencari ketenangan dan kesunyian dari hiruk pikuk perkotaan.
Tidak hanya menikmati alam indahnya Nusa Tenggara Timur, kita juga bisa melihat budaya unik yang hanya bisa kita lihat di desa kuno yang satu ini.***