

inNalar.com – Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau yang biasa disebut Cisumdawu ini bisa dibilang merupakan infrastruktur paling spesial di Jawa Barat.
Disebut spesial, karena ada terowongan kembar dengan desain unik di salah satu Jalan Tol Cisumdawu, Jawa Barat.
Keunikan rancangan konstruksinya bukan hanya sekadar soal estetika, melainkan ada maksud dan tujuan tertentu.
Baca Juga: Waskita Karya Jual 30 persen Saham Ruas Tol Becakayu, Demi Cuan Rp550 Miliar?
Barangkali alasan di balik kecanggihan pembangunan terowongan kembar di lintasan Jalan Tol Cisumdawu ini sudah banyak yang memahaminya.
Namun lebih dari itu, desain terowongan kembar di Jalan Tol Cisumdawu ini dibuat dengan makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Jawa Barat.
Sadar tidak sadar, terdapat sudut di penghujung mulut tunnel yang berbentuk miring, bukan tegak lurus.
Fahmi Aldiamar selaku Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur menyebut bentuk rupanya seperti bambu runcing.
Pada dasarnya kemiringan mulut tunnel dibangun guna membuat mata para pelintasnya nyaman dari sisi gelap tunnel menuju luar yang terik berkat sinar matahari.
Namun sebenarnya terdapat makna filosofis di balik desain terowongan kembar mirip bambu runcing tersebut
Baca Juga: Telah Mangkrak Selama 22 Tahun, Jalan Tol Becakayu Dilanjutkan dengan Dana Rp7,2 Triliun
Rupa terowongan kembar yang mirip bambu runcing ini, secara makna filosofis, membuat para pelintas jalan tol teringat kembali perjuangan silam rakyat Jawa Barat.
“Ada hal-hal khusus yang jadi faktor penentunya. Jadi bambu runcing juga kan identik ya dengan perjuangan kita dulu di Jawa Barat.”
Fahmi mengungkap bahwa rancangan twin tunnel ini melalui banyak pertimbangan yang melibatkan berbagai aspeknya.
Pada satu sisi, terowongan kembar Jalan Tol Cisumdawu ini dibuat runcing untuk kenyamanan pelintas.
Sisi lainnya pula, seolah para pelintas dibawa kembali menyusuri kenangan perjuangan rakyat zaman baheula.
Tidak dipungkiri pula keberadaan terowongan kembar ini juga mempertimbangkan alasan lingkungan.
Ketimbang membelah dan memangkas bukit setinggi 60 hingga 80 meter, Kementerian PUPR lebih memilih twin tunnel ini.
Alhasil, Tol Cisumdawu ini juga berhasil masuk ke dalam daftar list Jalan Tol Panoramik yang dipenuhi dengan keindahan perbukitan hijau yang bikin adem pikiran.
Para pelintas dibuat menyusuri lorong bawah tanah yang di atasnya terdapat bukit raksasa.
Untuk spesifikasi tunnelnya, terowongan canggih tersebut lebarnya mencapai 14 meter dan panjangnya 472 meter.
Desain unik salah satu jalur Tol Cisumdawu ini bisa ditemukan pada lintasan KM 169.
Posisinya diungkap oleh Fahmi bahwa titiknya lebih dekat dengan Cileunyi.
Namun area lokasi tepatnya berada di Desa Rancakalong, tepatnya di wilayah Sumedang Utara, Jawa Barat.
Jadi jika sedang melintas di Seksi II Ruas Rancakalong-Sumedang, jangan lupa menikmati pemandangan indahnya.
Tol Cisumdawu yang kini menjadi ikon kebanggaan warga Jawa Barat telah berhasil menghubungkan tiga daerah, dari Cileunyi, Sumedang, hingga Dawuan.
Ruas tol ini juga diharapkan mampu memantik traffic di Bandara Kertajati, Majalengka.***