

inNalar.com – Bakso dan mie ayam makanan yang sering ditemui dan memiliki harga yang terjangkau hingga menjadi makanan favorit semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga tua.
Di balik kenikmatan dan kemudahannya terdapat salah satu kisah yang cukup menarik dan unik. Tahukah bahwa terdapat satu desa yang mayoritas warganya adalah penjual bakso dan mie ayam.
Bukan sekedar penjual biasa, tetapi kemegahan dalam kampung inilah yang menjadi hal yang mencuri perhatian. Desa gudangnya penjual makanan sejuta umat Indonesia ini berlokasi di lereng gunung Wonogiri, Jawa Tengah.
Baca Juga: Ternyata di Pelosok Jawa Timur Ini Masih Menyisakan Keturunan Majapahit, Ini Faktanya
Kampung tersebut memiliki akses jalan yang kecil sempit dan juram. Namun, terdapat pemukiman megah seperti istana yang bernilaian miliaran rupiah.
Sempat dikenal sebagai desa tertinggal di Wonogiri, tetapi sekarang menjadi yang pemukiman elit dan megah.
Memiliki nama Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Baca Juga: Menelusuri Sejarah Unik dan Kuno Peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Muaro Jambi
Lokasi yang cukup kecil, bertepatan di perbatasan Jawa Timur. Jika dari kota Solo berjarak sekitar 60 kilometer.
Bisa memakan waktu 2 jam karena jalan yang berkelok-kelok dan juga berada di ketinggian Lereng Gunung Lawu bagian selatan.
Sempat viral karena penduduk desanya memiliki kekayaan yang cukup menghebohkan.
Baca Juga: Mengaku Keturunan Majapahit, Warga Desa di Jombang, Jawa Timur Tak Bicara dengan Bahasa Jawa
Memiliki julukan kampung elit karena banyaknya rumah-rumah megah didalamnya.
Hal ini dapat dimiliki karena kesuksesan warganya yang merantau keluar kota dengan pekerjaannya sebagai tukang bakso atau mie ayam khas wonogiri.
Suasana Desa Bubakan tidak serame atau banyak penduduknya, karena sebanyak 5000 penduduk.
Baca Juga: 5 Kabupaten Terluas di Jawa Barat 2024, Nomor 1 Disabet Daerah Berjuluk Ratu Kidul Ini
Dengan 70% warganya merantau ke ibukota atau kota-kota yang lain.
Meski begitu keberhasilan inilah yang membuat mereka dapat membangun tempat tinggal yang indah dan megah.
Desa Bubakan memiliki 10 dusun yang disetiap dusunnya akan disuguhkan pemandangan rumah megah seperti istana.
Setiap dusun pasti mempunyai banyak perantau yang berdagang bakso maupun mie ayam.
Dikutip melalui Channel Youtube YPM Journey, menurut sekretaris desa bubakan yaitu Suparno.
Menjelaskan jika rumah-rumah yang besar dan bertingkat sebagian besar milik para perantau.
Mereka tidak hanya berjualan bakso atau mie ayam di Jakarta saja, tetapi juga sampai keluar pulau.
Dari pulau Sumatera, Kalimantan hingga Papua. Dan hasil dari perantauan kebanyakan ditabung dan setelahnya terkumpul.
Barulah mereka ini membangun rumah di desa, lebih tertarik untuk membuatnya di kampung asalnya.
Dari pada membuatnya di tempat perantauan atau di pusat kota.
Walaupun pastinya banyak dari mereka yang mempunyai rumah mewah di tempat rantauan.
Tetapi rasanya akan lebih membanggakan jika mampu membangun rumah di desanya sendiri.***