Desa di Purwokerto, Jawa Tengah Ini Ternyata Penghasil Abang Cireng, Sekampung Kompak Bisnis Aci

inNalar.com – Makanan aci merupakan jajan yang sering kali kita jumpai di mana pun kapan pun.

Berbahan dasar tepung aci ini memiliki banyak penggemarnya apalagi bagi kaum hawa.

Dapat diolah menjadi beragam jajan seperti cilok, cimol, cireng, cipuk dan lain sebagainya.

Baca Juga: Terus Dihantam Ombak! Pulau Mungil di Kepulauan Riau ini Terancam Hilang Tenggelam

Dan salah satu jenis jajan yang telah disebutkan ini ternyata memiliki ragam rasa dan menjadi makanan khas suatu desa.

Memiliki julukan sebagai Desa Cireng menarik perhatian masyarakat luar kota untuk berkunjung membuktikannya sendiri.

Salah satunya berlokasi di Dusun Dua, Desa Pasir Lor Kecamatan Karanglewas , Kabupaten Banyumas Purwokerto Jawa Tengah.

Baca Juga: 3 Kampung di Indonesia yang Menolak Masa Depan, Ternyata Begini Alasannya

Hampir semua penduduknya adalah penjual cireng yang pastinya memiliki ciri khas masing-masing.

Dan berikut ini merupakan salah satu pelopor awal mulanya cireng dan akhirnya mengispirasi warga sekitar.

Cireng Lawas Sukarni menjadi salah satu cireng legend di Desa Pasir.

Baca Juga: Mengulik Deretan Tradisi Unik Desa di Kaki Gunung Rinjani, Kawin Lari Salah Satunya

Memulai bisnisnya di tahun 2011 yang awalnya dijalankan oleh almarhumah Ibu Sukarni.

Kemudian setelah itu dilanjutkan oleh sang suami yaitu Bapak Santoso hingga sekarang.

Dari berjualan ke satu sekolah dan sekolah yang lainnya, jadi titik awal naiknya cireng lawas sukarni ini.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Jembatan Terpanjang di Indonesia, si Penghubung Dua Daratan Terpisah Jawa Timur

Dan dibantu oleh warga sekitar dan sampai di mana mereka mengerti cara membuatnya.

Mereka terispirasi membuat usaha sendiri dari cireng tersebut.

Dikutip dari YouTube Channel Dyodoran, Pak Santoso menjelaskan jika setelah warga bisa membuatnya sendiri.

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Leluhur Suku Madura Ternyata Bukan Berasal dari Indonesia

Akhirnya mereka juga memulai untuk menjalankan bisnisnya sendiri, tidak ada rasa tidak suka atau yang bagaimana.

Justru malah senang karena rezeki atau apa pun itu sudah diatur oleh yang di Atas. Semua sudah mendapatkan bagiannya masing-masing.

Untuk varian cireng yang ada rasa ayam, ati, kulit dan tulang krakas yaitu bagian paha atas dan bawah ayam.

Dan di bandrol dengan harga 500 rupiah per bijinya dan dapat dipesan melalui online maupun offline.

Dari hasil penjualan cireng tersebut pak Santoso dapat memberi tanah, motor dan menguliahkan anak sampai selesai.

Keberhasilan dan pencapaian yang diperoleh ini pastinya terdapat kerja keras dan konsistensi yang dilakukan oleh Pak Santoso.

Dalam dunia bisnis pasti tidak semuanya naik, akan ada lika-liku dan diuji oleh sang pencipta apakah kita sanggup untuk menjalaninya.

Ini juga dirasakan juga oleh Pak Santoso mengalami hak serupa dan pada tahun 2013 menjadi titik balik dari hasil kerja keras.

Jadi untuk Anda yang ingin memulai usaha apa pun itu beranikan diri dan konsistensi juga harus dimiliki.

Apalagi di zaman seperti ini teknologi sudah berkembang dengan pesat, memanfaatkan media sosial juga menjadi cara yang wajib untuk dicoba.***

Rekomendasi