

inNalar.com – Demam Berdarah atau biasa disebut DBD adalah penyakit yang disebabkan dari infeksi virus Dengue.
Orang yang terkena gigitan nyamuk demam berdarah berasal dari nyamuk Aedes Aegypti yang berukuran kecil berwarna hitam pekat.
Nyamuk Aedes Aegypti mempunyai dua garis vertikal putih di punggung, dan pada kakinya terdapat garis-garis putih horizontal.
Jika sebelumnya mempunyai riwayat penyakit dengue, maka dapat meningkatkan risiko gejala demam berdarah yang lebih parah.
Usia yang rentan terjangkit demam dengue dan demam berdarah dengue risiko tinggi terdapat pada anak-anak usia dibawah 15 tahun.
Gejala yang ditularkan penyakit demam berdarah yaitu demam mendadak tinggi dengan suhu mencapai 39 derajat celcius.
Panas yang berlarut-larut sampai 2-7 hari, setelah itu dapat turun dengan cepat. Gejala lainnya diantaranya nyeri kepala, mengigil, lemas, dan ruam kulit kemerahan pada kulit.
Banyak pencegahan sebagai langkah yang dapat diambil untuk mengatasi demam berdarah, seperti PSN 3M Plus melalui gerakan 1 rumah 1 jumantik, Menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan lotion anti nyamuk, dan memlihara ikan pemantik jentik.
Daerah yang memiliki resiko terjangkitnya nyamuk demam berdarah diantaranya Asia Tenggara, pulau-pulau di Pasifik Barat, Amerika Latin, dan Afrika.
Penyakit demam berdarah dengan tingkat penyebaran di Indonesia selalu tinggi dibanding negara-negara Asia Tenggara.
Data yang dilansir dari laman website p2pm.kemkes.go.id, sampai saat ini angka kematian yang disebabkan oleh nyamuk demam berdarah di tahun 2023 sudah mencapai 422 jiwa dari 57.884 kasus.
Terdapat lima kabupaten/kota dengan kasus demam berdarah tertinggi di tahun 2023 yang sudah tercatat.
Kota Bandung menjadi daerah pertama dengan kasus demam berdarah tertinggi di Indonesia yaitu 1.281 kasus.
Selanjutnya kota Denpasar dengan 1.262 kasus, kemudian Bekasi 947 kasus, lalu Bandung 932 kasus, dan terakhir Bogor dengan 848 kasus.
Sebelumnya pada tahun 2022 kota Bandung juga menduduki urutan pertama dengan kasus demam berdarah tertinggi yaitu mencapai 5.206 kasus.***