

inNalar.com – Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara didatangkan alat bantu dari China.
Proyek yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut merupakan pembangunan smelter milik PT Ceria Nugraha Indotama (CNI).
PT CNI sendiri merupakan salah satu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mendapatkan perhatian besar dari Kementerian ESDM.
PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) saat ini memang diketahui sedang menggarap pabrik pemurnian (smelter) di Kabupaten Kolaka.
Menilik anggarannya, pembangunannya disokong nilai investasi sebesar USD2,312 juta.
Anggaran yang bisa dibilang fantastis tersebut, tentu saja diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi Indonesia, terkhususnya wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Adapun fasilitas smelter, baik itu berupa mesin maupun material kabarnya sudah tiba di Wolo.
Kabarnya, beberapa alat bantu atau fasilitas untuk menyokong berdirinya smelter di Sulawesi Tenggara tersebut didatangkan langsung dari China.
Menurut pantauan, sebagian besar alat bantunya telah terpasang, sedangkan beberapa bagian lagi belum dipasangkan.
Baca Juga: Tol Senilai Rp56,2 Triliun di Jawa Barat Siap Dibangun? Pembebasan Lahannya Baru Rampung…
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman Antara, smelter PT CNI yang menelan anggaran jutaan dolar tersebut akan menggunakan dua teknologi utama.
Diketahui, teknologi canggih pertama yang akan digunakan adalah teknologi Rectangular Rotary Klin Electric Furnance (RKEF).
Teknologi smelter RKEF tersebut diperkirakan memiliki kapasitas 4×72 MVA, yang diketahui terdiri dari empat lajur produksi untuk mengolah biji Nikel Saprolit, ditargetkan rampung pada tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Kuras Biaya Capai Rp4,8 Triliun, PLTGU di Jawa Tengah Ini Terpaksa Sempat Diberhentikan PLN, Kenapa?
Adapun utnuk teknologi keduanya, yakni teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Teknologi yang satu ini diketahui akan digunakan untuk mengolah biji Nikel Limonite (kadar lebih) untuk menghasilkan baterai kendaraan listrik.
Ditargetkan, teknologi smelter yang kedua ini rampung pada tahun 2026 mendatang.
Mengenai informasi lanjutan terkait proyek smelter di Kolaka, Sulawesi Tenggara tersebut, kabarnya akan segera dirampung pada tahun 2024 ini. ***