

inNalar.com – Era teknologi kini sedang berkembang dengan pesat, di tengah perkembangan ini data center memegang peran yang cukup penting.
Dengan adanya data center ini akan mendukung pada terlaksananya edge computing sampai artificial intelligence.
Data center akan memiliki peran penting dalam menampung dan juga mengelola sebagian besar informasi digital yang dihasilkan oleh para individu, bisnis hingga pemerintah.
Namun hal ini terkendala dengan kurangnya talenta digital yang ada di Indonesia, dan merupakan sebuah tantangan besar bagi pemerintah saat ini.
Dilansir dari inNalar.com dari laman situs Universitas Muhammadiyah Malang, dari sebuah laporan We Are Social memberikan data penggunaan internet di Indonesia per Januari sebanyak 204,7 juta.
Angka tersebut mengalami kenaikan yang tipis yaitu hanya sekitar 1,03 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021 jumlah pengguna internet yang tercatat yakni sebanyak 202,6 juta. Angka ini menunjukan kenaikan pada periode 2021-2022 yang meningkat sebanyak 2,1 juta.
Diperkirakan dalam 15 tahun yang akan datang Indonesia akan membutuhkan sekitar 9 juta orang atau setidaknya 600 ribu talenta teknologi digital per tahun yang diharapkan mampu menjadi technopreneur yang berdaya saing tinggi.
Namun hal tersebut belum dapat tercapai oleh adanya suplai tenaga kerja yang terdapat di pasaran, padahal era teknologi semakin mendekat.
Baca Juga: Kebijakan Lebih Kejam dari Indonesia, Negara Eropa Ini Berikan TikTok Denda Sebesar Rp5,6 Triliun
Sedangkan di masa depan teknologi informasi akan melesat dalam perkembangannya dan bahkan berekspansi dengan lebih jauh kecepatannya.
Sehingga dibutuhkan talenta-talenta yang kreatif, cerdas dan juga mampu dalam berkolaborasi dalam era digital dan data center.
Sementara itu tidak ada sebuah definisi baku dari talenta digital itu sendiri, Namun dapat dinyatakan jika lahirnya talenta digital merupakan hasil dari penggabungan hard skills dan soft skills.
Baca Juga: Tubuh Autolisis Saat Puasa, Ini Cara Kurangi Sakit Pada Pencernaan Menurut dr Zaidul Akbar
Hard Skill dalam hal ini merupakan kemampuan teknis yang mencakup pada big data, coding, artificial intelligence dan sebagainya.
Sementara Softskill sendiri merupakan kemampuan yang mencakup dengan istilah 4C yakni Creativity, Critical thinking, Complex problem solving, dan Capability to lead.
Hal ini bertujuan agar Indonesia dapat menciptakan generasi yang berdaya saing tinggi terhadap era data center digital yang beretika dan dapat mengimbangi pesatnya kemajuan sebuah teknologi.
Selain itu pemerintah juga harus melakukan beberapa hal yang dapat mendorong dari kemajuan talenta digital itu sendiri, diantaranya:
1. Pelatihan Dasar Bersertifikat
Pemerintah harus mengupayakan lahirnya talenta digital dengan memberikan beberapa pelatihan agar talenta digital dibekali dengan sertifikasi keahlian digital.
Sertifikasi keahlian digital saat ini tidak kalah pentingnya dari sebuah ijazah, oleh sebab itu pemerintah harus berkomitmen untuk dapat membuka peluang kesempatan yang lebih besar pada takenaka muda di Indonesia.
2. Sosialisasi terkait Kemajuan Digital
Sosialisasi dan mengkomunikasikan sebuah proses peningkatan digital haru steus di dorong oleh pemerintah, agar talenta digital dapat memanfaatkan teknologi digital menjadi lebih positif.
dengan adanya sosialisasi ini nantinya para talenta digital akan dapat meningkatkan produktivitas, mendorong adanya kegiatan sosial, penggalangan donasi kemanusiaan.
Sehingga nantinya para talenta digital tidak hanya mampu menggunakan sebuah gawai, melainkan juga dapat dengan bijak dan juga cerdas dalam penggunaannya.
3. Mengembangkan Program
Pemerintah perlu mengembangkan berbagai program dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan menjadi talenta digital.
Dalam hal ini ada sebuah program yang diciptakan oleh Kementerian Kominfo berupa Digital Talent Scholarship (DTS) merupakan program beasiswa terhadap pelatihan intensif.
Pelatihan beasiswa tersebut tersedia dalam berbagai tema diantaranya, big data, Coding dan artificial intelligence, dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan juga daya saing dalam SDM di bidang TIK.
4. Pembangunan Infrastruktur TIK
Diketahui Indonesia sendiri masih masif terhadap pembangunan infrastruktur TIK melalui penggelaran Fiber Optic, Pembangunan Base Transceiver Station (BTS), dan Satelit.
Selain itu pemerintah juga harus mengukur terhadap intensitas penggunaannya, jangan hanya dapat membangun infrastruktur hulu (upstream) dan juga infrastruktur hilir (downstream) namun tidak dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat.
Jika Keempat upaya diatas dilakukan pemerintah demi mendorong kemajuan talenta digital dapat diimplementasikan dengan baik dan maksimal maka tidak sulit bagi Indonesia dalam mewujudkan Talenta digital yang kreatif, cerdas serta mampu berkolaborasi dalam era digital.***