

inNalar.com- Jawa Barat terkenal dengan lingkungan yang maju karena jika dilihat dari bangunan, provinsi ini memiliki gaya bangunan yang memiliki interior megah serta canggih.
Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Ridwan Kamil ini ternyata menyimpan salah satu kampung yang mana tradisional Suku Sundanya yang begitu melekat.
Kampung ini terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebuah kampung yang dijuluki Kampung Naga ini berlokasi di dekat tebing.
Baca Juga: Berjarak 32 Kilometer dari Alun-alun Nganjuk, Daerah Ini Punya Ratusan Air Terjun yang Eksotis
Oleh karena itu, sebagaian warga Jawa Barat menyebutnya dengan Kampung Naga karena tersembunyi seperti hewan naga.
Kampung Naga terkenal dengan tradisional Sunda yang kental karena memiliki banyak ciri khas dari segi bangunan, adat, serta kesehariannya.
Salah satu ciri khas kampung ini yaitu bangunan setiap rumah berasal dari bilik bambu kepang serta sasak, yang mana ini digunakan sebagai ventilasi udaranya.
Baca Juga: Keunikan Perkampungan Kertoembo di Madiun, Benarkah Hanya Tersorot Sinar Matahari 5 Jam Saja Sehari?
Lalu satu hal lagi ciri khas dari kampung ini yakni tidak ada listrik di dalamnya. Jadi semuanya serba-serbi tradisional.
Berawal dari lampu yang tetap menggunakan alat terdahulu, lalu air kran yang terus mengalir melalui pipa air.
Kampung Naga juga tidak mudah dimasuki sembarang orang, guna untuk tetap menjaga kearifan lokal desa ini.
Meskipun terkesan terbatas, tapi kampung ini tetap membuka kehidupan sosialnya lho. Warga sekitar juga tetap menerima perkembangan zaman sekarang.
Namun warganya juga tetap memegang teguh larangan serta aturan adat mereka secara teguh.
Bahkan banyak para warga luar desa yang mengatakan jika kampung ini sangat cocok untuk menjadi study tour anak SMP atau SMP.
Kampung Naga memang sangat bagus untuk dijadikan sebuah pengenalan budaya atau adat istiadat suku Sunda di zaman sekarang.
Selain terlihat tradisional Sunda yang kental, Kampung Naga juga memiliki suasana alam yang sangat asri dan sejuk.
Jadi tak khayal jika warga sekitar tetap bersih keras untuk tetap menggunakan properti tradisional tanpa harus menggunakan listrik. *** (Fildatul Hammi)