Dananya Rp900 Juta, Jembatan di Sumatera Selatan Ini Sempat Jadi yang Terpanjang se-Asean, Bisa Tebak?

inNalar.com – Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang terkenal dengan sebutan ‘Bumi Sriwijaya’.

Dengan berkembangnya zaman, provinsi Sumatera Selatan ini bisa dibilang pertumbuhan ekonominya cukup maju.

Hal tersebut dapat dilihat dari sarana dan prasarana infrastruktur daerah Sumatera Selatan yang layak dan mumpuni.

Baca Juga: Mangkrak 13 Tahun, Bangunan Kantor di Lampung Luasnya 1,69 Hektar Ini Bikin Tekor Negara hingga Triliunan

Infrastruktur yang sangat penting keberadaannya adalah jembatan dan tentu saja ada beberapa di Sumatera Selatan.

Bahkan ada loh jembatan di Sumatera Selatan yang termasuk salah satu yang tertua di provinsi ini.

Selain itu, jembatan tersebut sangat populer dan dikenal namanya oleh Masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Kebakaran KPM Mutiara Berkah di Banten, 159 Orang Dievakuasi Namun 5 Orang Penumpang Alami Sesak Nafas

Jembatan yang berada di Sumatera Selatan ini dikenal dengan nama Jembatan Ampera.

Lokasi Jembatan Ampera membentang di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan.

Jembatan ini mulai dibangun pada era kepresidenan Soekarno yakni pada tahun 1962 dan rampung pada tahun 1965.

Baca Juga: Gerus Anggaran Rp5 Triliun, Lampung Rencanakan Pembangunan Gedung Olahraga Megah, Selesai Tahun 2028

Awalnya, Jembatan Ampera memiliki nama yang berbeda yakni disebut dengan Jembatan Bung Karno.

Jembatan ini bertahan dengan nama Jembatan Bung Karno dari tahun 1965 hingga tahun 1966.

Jembatan Ampera ini membentang di atas Sungai Musi sepanjang 1.117 meter dengan lebar 22 meter.

Hal tersebut yang menjadikan jembatan ini sempat menjadi jembatan terpanjang se-asean di masa awal keberadaannya.

Biaya yang dibutuhkan untuk membangun jembatan ini tentunya tidak main-main di masanya.

Namun, pembiayaan pembangunan ini diambil dari dana kompensasi Perang Dunia II oleh Jepang kepada Indonesia.

Pada saat itu, biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan Ampera ini sekitar USD 4.500.000 dengan kurs 1 USD adalah Rp200.

Maka dari itu, pada saat itu jika di rupiahkan dana yang dibutuhkan sekitar kurang lebih Rp900 juta.***

Rekomendasi