

inNalar.com – Israel sekarang ini masih saja terus melakukan bombardirnya melalui serangan udara di Jalur Gaza.
Tercatat lebih dari 5.000 orang telah tewas dan puluhan ribu lainnya mengalami luka-luka.
Dibalik serangan yang terus-terusan dilakukan kepada penduduk Gaza, siapa yang menyangka bahwa Israel ternyata memiliki banyak produk yang populer di berbagai negara.
Terlebih di Indonesia sendiri produk dari Israel masih merajalela secara bebas.
Akan tetapi, sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina beberapa negara telah melakukan boikot produk-produk buatan zionis tersebut.
Pasalnya, saat membeli produk tersebut dapat diartikan bahwa kita memberikan sekian rupiah untuk zionis.
Padahal mereka telah menewaskan banyak masyarakat Gaza, tidak terkecuali warga sipil perempuan bahkan anak-anak.
Melansir dari laman resmi BDS Movement, Divestasi dan Sanksi atau Boikot Movement saat ini terus mengalami peningkatan di berbagai negara dunia.
Hal tersebut seiring memanasnya konflik antara Israel dengan Gaza, Palestina.
BDS sendiri merupakan gerakan boikot atau penolakan konsumen untuk meyakinkan para pelaku perdagangan di dunia agar berhenti menjual produk dari Israel.
Dengan begitu, Israel akan kesulitan dalam menjual produk mereka. Lantas, apa saja jenis produk yang dilakukan boikot oleh gerakan tersebut?
Daftar Produk Israel yang Telah Diboikot oleh Dunia
Melansir dari akun YouTube Jazirah Ilmu, setidaknya terdapat 8 produk buatan Israel yang telah diboikot oleh berbagai negara di dunia. Berikut diantaranya:
Merupakan produk laptop dan komputer yang cukup laris di Indonesia.
HP merupakan perusahaan yang didirikan oleh orang Amerika.
Perusahaan ini memang bukan termasuk produk yang langsung berasal dari Israel
Akan tetapi menurut BDS Movement perusahaan ini menyediakan dan mengoperasikan teknologi yang dipakai Israel untuk pendudukan dan kolonialisme di atas rakyat Palestina.
Dengan begitu, HP ini memberikan support penuh kepada Israel dalam bentuk komputer dan jaringan.Baca Juga:
Siemens merupakan nama ponsel jadul yang pernah laris di zaman dahulu.
Kenyataannya perusahaan tersebut tidak hanya produksi ponsel saja.
Perusahaan ini diklaim terlibat dalam usaha ilegal Israel untuk pembangunan Euro-Asia Interconnector di wilayah pemukiman tanah Palestina.
Buah dan sayur-sayuran yang dijual oleh zionis diberi label produksi di Israel. Padahal mereka menanamnya di tanah Palestina yang telah dirampas.
Gerakan boikot ini mendorong masyarakat untuk tidak membeli buah maupun sayur yang memiliki label diproduksi di Israel.
Merupakan usaha patungan dari Pepsi dan Strauss Group. Perusahaan makanan milik Israel ini mendukung finansial kepada para tentara Israel.
Kehadirannya juga termasuk ke dalam daftar produk yang dilakukan boikot oleh masyarakat dunia.
Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik ini dahulunya pernah viral karena membuat kosmetik dari lumpur laut mati.
Perusahaan ini bahkan telah berkembang sebagai perusahaan kosmetik yang sangat besar karena keuntungan penjualan produknya banyak.
Padahal dahulunya hanya sebuah kios kecil yang menjual lulur kepada para wisatawan.
AHAVA ini memiliki situs produksi, pusat kunjungan, dan tokoh utama di pemukiman Israel yang ilegal.
Soda stream merupakan alat yang dapat mengubah air menjadi air berkarbonasi dengan mudah.
Air yang berkarbonasi memiliki hidrasi yang optimal sehingga dapat mengatur temperatur tubuh, memperkuat sendi otot, menjaga kesehatan jantung, dan lainnya.
Alat ini sendiri dijadikan sebagai salah satu produk yang dilakukan boikot oleh gerakan BDS.
Perusahaan ini sendiri dinilai turut serta dalam menggusur warga asli di Palestina.
Perusahaan AXA di tanah air berawal dari tahun 1988 yang saat itu masih bernama PT Asuransi Permata Selat Sunda.
Tepat di tahun 1996 mereka merubah namanya menjadi namanya sebagai AXA.
Pasalnya, mayoritas saham perusahaannya diakuisisi oleh AXA.
Asuransi ini disebut berinvestasi ke bank-bank Israel sehingga turut bercampur tangan di tanah Palestina.
Anda tentu sudah tidak asing dengan merek sepatu ternama satu ini, Puma.
Produk sepatu tersebut bahkan dijual di berbagai supermarket tanah air.
Perusahaan ini sendiri didirikan oleh Rudolf Dassler di tahun 1948 di Jerman.
Ia adalah kakak dari Adolf Dassler yakni pendiri dari sepatu Adidas di tahun 1949.
Saat ini sendiri Puma terus merambah ke produksi lainnya yakni menjadi produsen pakaian olahraga.
Puma sendiri menjadi sponsor internasional tunggal dari Asosiasi Sepakbola Israel atau Israel Football Association (IFA).
Pada tahun 2017, Israel memiliki 6 klub anggota yang bermain di pemukiman tepi barat atau West Bank.
Puma sendiri menjadi memberikan legitimasi secara internasional atas aktivitas IFA tersebut.
Puma yang mendukung IFA tersebut tentu mendukung pelanggaran hak asasi manusia dan memungkinkan rezim pemukiman Israel terus berkembang di tanah Palestina.***