Cuma 1,5 Jam dari Manado, 263 Rumah Tak Layak Huni di Sulut Ini Disulap Jadi Homestay Berstandar Internasional

inNalar.com – Pemprov Sulawesi Utara gencar membangkitkan perekonomian wilayahnya melalui sektor pariwisata, terutama di Kec Likupang, Kab Minahasa Utara.

Terbukti di tahun 2021, sinergitas yang dibangun antara Pemprov Sulawesi Utara dengan Kementerian PUPR dan Kemenparekraf dapat membuahkan dampak yang sangat positif bagi masyarakat Kec Likupang Timur, Kab Minahasa Utara.

Pasalnya, ada 263 rumah tak layak huni di tiga desa khusus yang direvitalisasi oleh Kementerian PUPR menjadi deretan homestay cantik andalan destinasi wisata super prioritas di Likupang Timur, Minahasa Utara.

Baca Juga: Lahan Kosong Seluas 230 ha di Banda Aceh Diubah Jadi Bandara Internasional Terbaik Dunia! Berapa Biayanya?

Ketiga desa di Minahasa Utara yang termasuk ke dalam list destinasi wisata super prioritas ini berada di Likupang Timur, tepatnya di Desa Marinsow, Desa Pulisan, dan Desa Kinunang, serta salah satu kelurahan yang ada di Bunaken.

Dana yang digelontorkan oleh Kementerian PUPR pun tak sedikit dalam program pembangunan ratusan homestay Sarana Hunian Wisata (Sarhunta) ini.

Dilansir dari laman perumahan.pu.go.id, dana yang dikeluarkan untuk bangun kembali homestay di desa wisata Likupang ini, yaitu sebesar Rp 36,74 miliar.

Baca Juga: Luasnya Capai 2 Juta Hektar, Ini 3 Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia, Adakah di Daerahmu?

Adapun total homestay yang telah direalisasikan sejumlah 263 unit dengan detailnya sebagai berikut.

Homestay Sarhunta yang dibangun oleh Kementerian PUPR ada di Desa marinsow, Desa Kinunang, Desa Pulisan, dan salah satu wilayah yang ada di Pulau Bunaken.

Program pembangunan homestay estetik di 3 desa yang ada di Minahasa Utara ini sendiri menjadi salah satu cara Kementerian PUPR untuk ikut mendukung misi pariwisata Kemenparekraf.

Baca Juga: Luasnya 49,2 Hektar! Bendungan di Provinsi Lampung Ini Dianggap Destinasi Wisata yang Rawan, Kenapa?

Yaitu, dalam rangka menjadikan kawasan wisata Likupang Timur ini sebagai destinasi wisata prioritas sekaligus cara untuk memberdayakan masyarakatnya.

Pemprov Sulawesi Utara bersama kedua kementerian yang terlibat ini mendorong agar masyarakat di ketiga desa di Kawasan Likupang Timur bisa memanfaatkan fasilitas homestay untuk menyejahterakan ekonomi daerahnya.

Adapun bentuk program Sarhunta yang direalisasikan di Likupang Timur ini dilakukan oleh Kementerian PUPR dengan cara membangun kembali rumah-rumah warga untuk dipercantik menjadi homestay untuk para wisatawan yang hendak berlibur di Likupang Timur.

Tentu program Sarhunta ini bisa menjadi strategi Pemprov Sulawesi Utara untuk berkolaborasi bersama para warganya agar bersama-sama membangkitkan pariwisata di Likupang Timur, Minahasa Utara.

Adapun biaya menginap per malam di homestay tersebut hanya dibanderol sebesar Rp 200.000,-.

Fasilitas yang disediakan di homestay pun layaknya standar hotel berbintang, meliputi ruang tamu, kamar tidur dan kamar mandi dalam dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya.

Desain arsitektur ratusan homestay-nya pun nampak seperti rumah panggung yang terlihat mempertahankan kearifan lokal budaya Minahasa Utara.

Diharapkan Kemenparekraf juga tetap memberikan fasilitas pelatihan pengelolaan homestay kepada para warga Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Supaya penyediaan jasa yang diberikan kepada setiap homestay-nya tetap memiliki standar baku yang seragam.***

Rekomendasi