

inNalar.com – Resmi mencatatkan namanya dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029, Ridwan Kaml menjadi topik pembahasan di media sosial X.
Jejak digitalnya yang cukup kontroversial dari tahun 2010 hingga 2011 dibongkar dan dirangkum oleh pemilik akun X @.berlianidris.
Dalam postingan yang di-repost lebih dari 14ribu kali tersebut, Ridwan Kamil membuat cuitan tentang DPR.
Baca Juga: Syarat Baru Jadi PPPK 2024! Tenaga Honorer Wajib Punya Pengalaman Ini Kata MenPAN RB
“Dewan Penipu Rakyat #DPR”, tulis Kang Emil.
Ridwan Kamil juga menyebut DPR sebagai singkatan dari Dewan Penilep Rupiah dalam cuitan selanjutnya.
Tak hanya memposting soal DPR, ia juga membuat postingan tentang warga Jakarta yang sedikit banyak akan berpengaruh pada pencalonan dirinya sebagai calon gubernur Jakarta.
Baca Juga: Sri Mulyani Beri Kejutan, Tunjangan Makan PNS Semua Golongan Tahun 2025 Tembus Rp…
Pada 6 Juni 2011, Ridwan Kamil menyebut karakter warga Jakarta yang tengil, hedon, egois, songong, dan pelit.
Selain itu, ia juga mengungkap tipe kliennya yang di Jakarta. “Udah kaya, belagu dan sok tau”. Itu tipe klien yang banyak sekali di JKT”, tulisnya pada 26 November 2010.
Menanggapai hal viral tentang dirinya, mantan gubernur Jawa Barat tersebut memberikan tanggapan soal cuitan yang ia buat 14 tahun yang lalu.
Baca Juga: Gaji Honorer Petugas Kebersihan di 14 Daerah Ini Makin Sejahtera? Upah Tertinggi Rp5,5 Juta Ada di…
Melalui postingan di X yang ia buat pada 25 Agustus 2024, Kang emil mengakui bahwa dirinya memang berekspresi secara bebas sebelum menjadi pejabat publik.
Hal tersebut ia lakukan karena secara alamiah platform X adalah tempat yang penuh kritik pedas dan juga nyinyir. Dirinya pun mengakui bahwa sebelumnya ia adalah netizen yang marah.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa takdir membawanya pada kondisi sekarang yaitu menjadi pejabat dan berada di posisi yang dikritik.
Baca Juga: Mengapa Otentikasi Pensiunan PNS Selalu Gagal? PT Taspen Ungkap Penyebab dan Solusinya
Dirinya pun mengakui saat membaca kritikan dan sindiran saat ini hanya bisa tersenyum dan sadar akan posisinya.
Ridwan Kamil mengibaratkan dirinya 14 tahun lalu adalah anak-anak yang selalu protes pada orangtuanya dan menjadi pemuda kritis dan sinis.
Hingga tiba saat ini menjadi orangtua, dirinya bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda yang membuat dirinya berkata “Oh gitu ya saya dulu”.
Ridwan Kamil mengakui bahwa cuitan tersebut memang dirinya dan ia kurang bijak dan mungkin kurang literasi pada waktu itu.
Ia juga memohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersakiti, terkritik, tersindir dengan cara berkespresi. Sebelumnya ia pernah meminta maaf atas hal tersebut pada ahun 2017-2018.
Masih dalam postingan yang sama, dirinya mengungkapkan bahwa ia tidak membela diri dan mengakui bahwa ia kurang bijak.
Ridwan Kamil menganggap hal yang wajar jika ada orang yang melakukan protes karena memang hal tersbut adalah bagian dari proses kehidupan.
Dia akhir postingannya, ia menulis “Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on.”***