

InNalar.com – Pemerintah mencoba menggandeng China untuk bekerja sama dalam investasi untuk megaproyek IKN, Kalimantan Timur.
Pemerintah hingga saat ini masih terus putar otak untuk memaksimalkan pembangunan IKN, Kalimantan Timur.
IKN di Kalimantan Timur sendiri bakal diproyeksikan untuk menjadi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru setelah pindah dari Jakarta.
Melansir dari Antara, hal ini diungkapkan oleh Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR.
Ia mengaku bahwa pihaknya telah menawarkan proyek pembangunan infrastruktur IKN di Kalimantan Timur pada investor China.
Basuki Hadimuljono juga mengugkapkan bahwa tawaran tersebut untuk membahas peluang kerja sama investasi.
Yakni melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), untuk pembangunan infrastruktur IKN di masa depan.
Menteri Basuki turut menambahkan bahwa skema pendanaan dari APBN untuk IKN hanya cukup 20 persen dari total kebutuhan investasi ibu kota yang ada di Kalimantan Timur tersebut.
Maka sisanya pemerintah bakal membuka peluang untuk investor lokal dan asing untuk turut serta dalam pembangunan IKN dengan skema KPBU tersebut.
Nantinya investasi di IKN berupa untuk membangun fasilitas penting seperti pendidikan, perumahan, kesehatan dan lainnya.
Sementara itu, Menteri Basuki juga mengatakan pemerintah Indonesia menyediakan berbagai skema investasi untuk investor.
Di antaranya adalah Project Development Facilities (PDF), untuk protek KPBU dan Viability Gap Fun (VGF) menggunakan Availbility Payment atau AP di IK, Kalimantan Timur.
Lalu melalui Pengadaan Badan Usaha melalui Swiss Challenge untuk KPBU yang unsolicited, kemudian pembiyaan infrastruktur melalui Staples Financing atau Stanby Lending.
Selain itu melalui Clawback Equal Zero untuk Barang Milik Negara (BMN).
Sebelumnya Joko Widodo selaku Presiden RI juga mempromosikan lahan Indonesia di IKN, Kalimantan Timur ke para pengusaha China.
Lahan tersebut memang disiapkan untuk investor asing, dan didedikasikan khusus bisnis di fasilitas kesehatan dan pendidikan.***