China Terapkan Kebijakan Tegas Usai Marak Siswa Gunakan AI saat Mengerjakan Tugas, Bagaimana dengan Indonesia?

inNalar.com – Siswa SD-SMA di China baru-baru ini mendapatkan kebijakan tegas dari Pemerintah yang melarang para siswanya menggunakan ChatGPT untuk menjawab soal atau menyelesaikan tugas sekolah.

Kebijakan seperti ini pastinya menimbulkan pertanyaan, “Bagaimana dengan realita pengunaan AI di kalangan pelajar di Indonesia?”

Kebijakan tegas tersebut diambil usai pihaknya melihat fenomena penggunaan AI yang semakin meningkat, utamanya menjadikan  platform kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Erni Bot, dan berbagai aplikasi lainnya yang serupa digunakan siswa untuk mendapatkan jawaban secara Instan.

Baca Juga: Menakar Persiapan Bonus Demografi Indonesia, Kebijakan Abdul Mu’ti Ini Ternyata Jadi Penentu Keberhasilan

Respon atas keputusan yang diambil Pemerintah China mendapatkan banyak dukungan dari pendidik maupun instansi Akademik di China.

Pasalnya kebiasaan ini dikhawatirkan dapat merusak pola pikir siswa, mengkikis daya nalar, dan memperlebar kesenjangan Pendidikan.

Lantas, bagaimana dengan kebijakan AI dalam pendidikan di Indonesia?

Baca Juga: Luna Maya Menikah, Netizen Panik! Tahta ‘Ketua Enggak Nikah-nikah’ Bakal Berpindah ke Artis Cantik Ini

Terdapat data yang mengungkap persoalan Kurikulum AI di Indonesia.

Tentunya Indonesia berbeda dengan China, hingga saat ini Pemerintah RI sendiri masih belum membuat regulasi khusus terkait  penggunaan AI bagi para siswa.

Hal tersebut disebabkan karena Pemerintah RI belum mengakomodir para siswa dengan fasilitas yang jelas.

Baca Juga: Kantor BPSDM Lampung Bakal Dibidik Jadi Lokasi Sementara Realisasi Program Sekolah Rakyat

Sehingga kondisi tersebut membuat para pengajar kerepotan dalam menghadapi tantangan di era digital yang penggunaannya belum diimbangi dari segi kepelatihan, maupun akses terhadap teknologi ini.

Lantas, apa yang harus dilakukan Pemerintah dan sekolah?

Berikut beberapa pilihan dari pengamat pendidikan di Indonesia:

  • Memperbaiki kurikulum bedasarkan kemampuan Siswa.
  • Meningkatkan Kualitas Pendidik
  • Merancang pengunaan AI di Lingkup Pendidikan
  • Mendorong kepelatihan dengan adanya Workshop bagi pendidik maupun pelajar.
  • Membuat pengawasan Terhadap Siswa dalam menggunakan AI sesuai batasnya.

Sudah saatnya Indonesia mendorong fenomena ini secara serius

Pendidikan berkualitas menentukan siswa yang berkualitas.

Perubahan sangat ditentukan dari faktor perkembangan sistem kurikulum yang selalu di jadikan acuan pertama memiliki dampak serius mengenai kondisi Kualitas Siswa yang di ajarkan di Sekolah.

Di saat negara lain sudah bertindak, Indonesia perlu siap menyusun kebijakan yang sesuai dengan kemajuan teknologi agar tidak mengangap AI sebagai ancaman, melainkan sebagai proses alat belajar yang lebih bermakna.***