China Temukan Cadangan Emas 1.000 Ton Bernilai Rp1.320 Triliun


inNalar.com
– China baru saja mencatat penemuan besar dalam sektor pertambangan. Deposit emas dengan perkiraan cadangan lebih dari 1.000 ton ditemukan di wilayah selatan negara tersebut.

Penemuan ini diumumkan oleh Biro Geologi Provinsi Hunan pada Kamis (23/11/2024), sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Xinhua.

Para ahli geologi berhasil mengidentifikasi lebih dari 40 urat emas di bawah ladang emas Wangu di Kabupaten Pingjiang.

Baca Juga: Resmi Disepakati MenPAN RB dan DPR RI, Tenaga Honorer Berakhir di 2024, Semua Dapat NIP PPPK

Proses eksplorasi dilakukan hingga kedalaman 2.000 meter, dengan hasil luar biasa, bijih pada kedalaman ini mengandung hingga 138 gram emas per ton.

Lebih dalam lagi, pada kedalaman 3.000 meter, total cadangan emas di lokasi ini diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 ton.

Nilai komoditas ini ditaksir sekitar USD83 miliar atau setara Rp1.320 triliun, menjadikannya salah satu temuan emas terbesar dalam sejarah modern China.

Baca Juga: Sertifikasi Guru Melalui PPG Tahun 2025 Akan Dipercepat: Simak Skemanya untuk Guru Non-Sertifikasi

Dalam proses eksplorasi, tim geologi menggunakan teknologi canggih seperti pemodelan geologi 3D untuk meningkatkan akurasi dalam menentukan lokasi deposit. Menurut Chen Rulin, pakar prospeksi bijih dari biro tersebut, inti batuan yang dibor menunjukkan banyak emas yang terlihat secara langsung.

Liu Yongjun, Wakil Kepala Biro Geologi, menambahkan bahwa pengeboran uji di area sekitar ladang Wangu menunjukkan hasil yang menjanjikan. Dengan potensi tambahan yang belum sepenuhnya tergali, wilayah ini diperkirakan menyimpan kekayaan emas yang lebih besar dari perkiraan awal.

Penemuan ini datang di saat harga emas global berada pada puncaknya, dipicu ketidakstabilan geopolitik, melemahnya dolar Amerika Serikat, dan meningkatnya permintaan dari bank sentral.

Baca Juga: Disahkan Sri Mulyani, Ini Besaran Gaji Honorer Satpam 2025: Ada yang Rp 6 Juta

Pada 2023, Bank Sentral China (PBOC) mencatat rekor penambahan 225 ton emas ke cadangan negara, menjadikannya salah satu pembeli terbesar di dunia.

Statistik menunjukkan bahwa China kini berada di peringkat keenam global dalam jumlah cadangan emas, di bawah Rusia, Prancis, Italia, Jerman, dan Amerika Serikat. Data ini menegaskan peran penting emas dalam strategi ekonomi dan moneter negara tersebut.

Selain meningkatkan cadangan emas nasional, temuan di Hunan ini berpotensi memperkuat posisi China dalam pasar emas global.

Dengan sumber daya emas melimpah, negara tersebut dapat mengurangi ketergantungan pada impor logam mulia, sekaligus meningkatkan daya tawar dalam perdagangan internasional.

Penemuan ini juga mencerminkan keberhasilan strategi eksplorasi geologi yang didukung oleh teknologi mutakhir.

Dengan langkah ini, China tidak hanya memanfaatkan potensi sumber daya alam, tetapi juga menunjukkan kepemimpinan dalam inovasi pertambangan.

Rekomendasi