Cetak Laba Bersih Mencapai Rp35,8 Miliar, PT Emdeki Utama Tbk Mencatatkan Penurunan Utang

inNalar.com – PT Emdeki Utama Tbk merupakan perusahaan yang memproduksi kalsium karbit.

PT Emdeki Utama Tbk didirikan pada tahun 1981 dan melantai i Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017 silam.

Dilansir inNalar.com dari emdeki.co.id, perusahaan ini didirikan dengan tujuan substitusi impor yang pada waktu itu berasal dari negara-negara Afrika Selatan, Cina, Polandia dan Taiwan.

Baca Juga: Lanskap 100.000 Ha Mesir Berubah! Bendungan Aswan Malah Sebabkan Kemunculan Penyakit Tertua di Dunia, Kok Bisa?

Substitusi impor tersebut dengan rata-rata sejumlah 25.000 ton dan nilainya sebesar 8,75 juta USD per tahun dari tahun 1984.

Pada periode terbaru di triwulan III 2023, MDKI telah mengumumkan laporan keuangan resminya.

Bersumber dari laporan keuangan resminya, PT Emdeki Utama Tbk mencatatkan penjualan sebesar Rp346,1 miliar.

Baca Juga: Rugikan Negara Rp463 Miliar, Megaproyek Presiden RI Ke-6 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat Ini Mangkrak Sia-sia

Sementara itu, beban pokok penjualan dan pendapatan perusahaan sebesar Rp273,8 miliar.

Diketahui bahwa jumlah laba kotor perusahaan sebesar Rp72,2 miliar.

Jumlah tersebut dikurangkan dengan sejumlah beban dan ditambahkan dengan pendapatan lainnya, diketahui laba bersih perseoran sebesar Rp35,8 miliar.

Baca Juga: Kolaborasi RI – Kanada, Pabrik Semen di Pangkep Sulawesi Selatan Ini Telah Ekspansi Pasar Internasional Sejak 1968, Ternyata Pemiliknya…

Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama yakni hanya sebesar Rp21,2 miliar.

Alami kenaikan laba bersih, perusahaan ini mencatatkan penurunan jumlah utang.

Diketahui jumlah utang jangka pendek perusahaan mencapai Rp56,6 miliar.

Baca Juga: Menjulang 30 Lantai, Pembangunan Gedung Senilai 19,8 Juta USD Hasil Gagasan Soekarno Ini Bikin Aturan di Jepang Berubah

Sementara itu, jumlah utang jangka panjangnya sebesar Rp39,8 miliar.

Jadi, secara keseluruhan utang PT Emdeki Utama Tbk sebesar Rp96,4 miliar.

Angka tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan lalu yang jumlahnya mencapai Rp105,7 miliar.***

Rekomendasi