

inNalar.com – Beberapa waktu lalu ramai unggahan mengenai dugaan adanya kebocoran soal pada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) ramai diperbincangkan di media sosial.
Unggahan tersebut ramai usai beredarnya link Google Drive berisi soal-soal UTBK beserta nama peserta UTBK.
Akun @sbmptnfess adalah salah satu yang mengunggah terkait adanya dugaan kebocoran soal.
“PTN! PUSAT UTBK NYA MANA NEEHHHH kebetulan bentukan meja sama semua yaa 🙂 ninuninu ltmpt mana nihhh??” tulis akun tersebut.
Adapun unggahan tersebut melampirkan sejumlah foto soal dengan gambar foto-foto peserta UTBK.
Hingga sampai saat ini, tweet tersebut telah disukai lebih dari 16.700 pengguna Twitter dan di-retweet lebih dari 1.200 kali.
Terkait beredarnya hal tersebut, LTMPT memberikan tanggapan melalui surat edaran Tentang Klasifikasi atas Beredarnya Soal UTBK-SBMPTN 2022 di Media Sosial dengan nomor 08/SE.LTMPT/2022 yang ditandatangani Mochamad Ashari, ketua LTMPT.
Hasil lansiran inNalar.com melalui akun Instagram @ditjen.dikti bahwa kebocoran soal tersebut adalah hoaks semata.
Baca Juga: Hoaks, Menag Dituding Minta Dana Haji untuk Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara
“Halo #InsanDikti. Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) memberikan klarifikasi terkait informasi dugaan kebocoran soal dan upaya kecurangan dalam pelaksanaan UTBK SBMPTN 2022.”
“Yuk simak penjelasan LTMPT pada infografis di atas!” tulis ditjen.dikti.
Dari unggah tersebut, terdapat tiga poin yang sangat jelas disampaikan:
1. LTMPT menegaskan sama sekali tidak terjadi kebocoran soal.
2. LTMPT memastikan upaya kecurangan tidak berpengaruh terhadap keakuratan penilaian hasil UTBK 2022
3. LTMPT menegaskan peserta yang terbukti melakukan kecurangan akan diberi sanksi tegas.
Baca Juga: Penimbun Minyak Goreng Bisa Dikenakan Sanksi Penjara Maksimal 7 Tahun dan Denda Maksimal 100 Miliar
Dengan adanya klarifikasi tersebut maka jelas dinyatakan bahwa info yang beredar terkait kebocoran soal UTBK SBMPTN 2022 di media sosial adalah hoaks semata.
Para peserta diharapkan tidak langsung memercayai berita yang beredar sebelum mengeceknya dengan teliti. Tetaplah selektfi dalam menyaring berita yang ada di media sosial!***