

inNalar.com – Perusahaan energi yang memiliki beragam unit usaha yang terdiversifikasi ini namanya adalah Indika Energy.
Emiten berkode INDY ini tengah fokus mengembangkan Proyek Awak Mas dengan sentra garapannya berada di area tambang emas sekitar Luwu, Sulawesi Selatan.
Simpanan potensi mineral yang terkandung di wilayah itu itulah yang menjadi faktor utama perusahaan ini tampak masih setia merelakan belanja modalnya untuk proyek besar ini.
Sebagai informasi, proyek pengembangan tambang emas ini sudah digarap perusahaan sejak lima tahun terakhir.
Meski pendapatan paling dominan bagi emiten ini berasal dari produksi batu bara.
Namun alokasi capital expenditure (Capex) perusahaan tersedot banyak di sektor proyek emas.
Tidak hilang lirik dari tambang emas ini, rupanya potensi kandungan di area konsesi berharganya itu menyimpan sumber daya sebesar 2,29 juta ons.
Sementara potensi cadangan yang tersimpan di Tambang Awak Mas itu sendiri mencapai 1,45 juta ton ons emas.
Adapun luas area konsesi tambang di salah satu sudut wilayah Sulawesi Selatan ini melega hingga 14.390 hektare.
Penting untuk diketahui, area tambang ini dipegang oleh anak usaha INDY bernama Nusantara Resources Ltd.
Jadi awal mulanya, melalui anak usaha PT Indika Mineral Investindo, INDY sempat mengakuisisi 72 persen saham perusahaan pemegang IUP emas ini pada tahun 2021.
Jika menilik perkembangan kepemilikan saham lanjutan dalam laporan kinerja keuangan Indika Energy per kuartal III tahun 2023.
Terungkap bahwa emiten ini telah menggenggam 100 persen saham Nusantara resources Ltd.
Tentunya dengan potensi simpanan jumbo yang terkandung di area tambang garapan anak usahanya ini, investasi cuan ke depannya dinilai potensial lejitkan pendapatan perusahaannya.
Berdasarkan feasibility study, proyek ini digadang bakal menghasilkan produksi sebesar 100.000 ons emas per tahun.
Sebagai informasi tambahan, total gelontoran capex Indika Energy mencapai 104,9 juta USD.
Adapun alokasi proyek terbesar dialokasikan untuk Proyek Awak Mas di Sulawesi Selatan ini dengan alokasi dananya sebesar 54,4 juta USD.
Sementara untuk bisnis utama dari sektor batu bara yang berasal dari Indika Indonesia Resources besarannya 13,2 juta USD dan Kideco Jaya Agung sebesar 9,6 juta USD.
Terkait pencapaian kinerja finansial secara umum perusahaannya, INDY membukukan laba bersih sebesar 93,8 juta USD per September 2023.***