

inNalar.com – Proyek pembangunan PLTU Batang di Provinsi Jawa Tengah telah dimulai sejak tahun 2016 silam.
Proses pembangunan PLTU Batang sendiri telah rampung, dimana PLTU telah dioperasikan sejak Desember tahun 2022.
Nilai investasi untuk membangun PLTU Batang, Jawa Tengah sendiri mencapai US$ 4,2 Miliar.
Dengan nilai investasi yang besar, proyek pembangunannya sendiri merupakan kerjasama antara pemerintah dengan KPBU.
Dari total nilai investasi PLTU Batang mencapai US$ 4,2 Miliar, diketahui bahwa PT Bhimasena Power Indonesia hanya menanggung sekitar 20 persen.
PT Bhimasena Power Indonesia sendiri adalah kontraktor pelaksana yang bertanggung jawab untuk pembangunannya.
PT Bhimasena Power Indonesia yang mengelola PLTU Batang merupakan anak usaha dari PT Adaro Energy Tbk.
Kembali ke total nilai investasi untuk pembangkit listrik di Jawa Tengah, sebesar 48 persen berasal dari JBIC.
Perlu diketahui, bahwa JBIC yang membiayai PLTU Batang merupakan kependekan dari Japan Bank for International Cooperation.
Nilai investasi yang berasal dari JBI untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Batang adalah US$ 1,92 Miliar.
Terakhir, sebesar 32 persen dari total nilai investasi untuk PLTU Batang di Jawa Tengah berasal dari Konsorsium Bank.
Jumlah dana yang besarnya 32 persen bagian dari total nilai investasi PLTU di Batang adalah US$ 1,28 Miliar.
PLTU Batang yang telah dioperasikan sejak Desember 2022 memiliki kapasitas yang sangat besar, yaitu 2×1000 MW.
Dalam proses operasionalnya, diketahui bahwa PLTU Batang menggunakan bahan bakar berupa batu bara.
Batu bara yang digunakan untuk operasional PLTU Batang di Jawa Tengah mampu mencapai 600.000 tor per bulan.***