Butuh Disuntik Rp10 Miliar Lagi, Bandara Baru di Fakfak Papua Barat Ini Siap Diresmikan Presiden, Tapi…

inNalar.com – Proyek pembangunan bandara baru di Kabupaten Fakfak, Papua Barat akhirnya selesai dibangun oleh Kementerian Perhubungan.

Bandara baru di Fakfak, Papua Barat ini agaknya tetap perlu infrastruktur penunjang demi kelancaran akses masuk menuju Bandar Udara Siboru.

Kabarnya, pembangunan akses jalan menuju bandara baru di Fakfak, Papua Barat pun butuh infus dana sekitar Rp10 miliar lagi.

Baca Juga: Kebudayaan Unik Suku Mentawai: Motif Dibalik Tato Ternyata Bisa Lambangkan Status Sosial

Akhirnya solusi yang diambil adalah kekurangan dana tersebut diambil dari APBD Pemerintah Provinsi Papua Barat 2023.

Sebagaimana dahulu pembiayaan pembuatan jalan menuju bandara anggarannya Rp40 miliar, tetapi masih ada 3 kilometer lagi yang perlu dibenahi oleh pemerintah.

Dilansir dari KPPIP, masyarakat Fakfak sebenarnya sudah sangat menanti keberadaan bandar udara yang bisa didarati oleh pesawat berbadan besar.

Baca Juga: Berikut Kampung Angker di Kabupaten Lebak Banten, Hanya 4 Keluarga yang Masih Berani Bertahan, Mengapa?

Rupanya, Bandara Siboru ini fungsinya adalah untuk mengganti operasional bandara Torea, karena bandar udara tersebut dinilai sulit untuk berkembang lagi.

Terdapat sisi bersebelahan dengan runway terdapat bukit dan jurang, sehingga sulit bagi pesawat untuk secara nyaman melakukan pendaratan.

Diketahui kini panjang landasan pacu Bandar Baru Siboru ini 1200 x 30 meter. Lahan Bandara di Siboru, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Baca Juga: Diisukan Maju Jadi Cawapres, Kekayaan Erick Thohir Capai Angka Rp2,3 Triliun, Intip Sumber Bisnisnya

Adapun bandara baru di Siboru, fakfak, Papua Barat bakal babat lahan seluas 208 hektare.

Kabar gembiranya, Presiden Joko Widodo direncanakan bakal meresmikan Bandara Siboru pada Bulan November 2023.

Penyelesaiannya kini telah masuki tahap 100 persen, mulai dari bangunan terminal beserta fasilitasnya, ruang runggu di dalamnya.

Selain itu, runway dengan panjang 1.600 meter dan lebarnya 30 meter sudah memenuhi tahapan rampung 100 persen.

Meski begitu, kendala akses menuju Bandara di Fakfak, Papua Barat masih belum terselesaikan.

Ada pula diketahui sumber air bersih pun belum mencukupi kebutuhan operasional bandar udara , sehingga perlu adanya diskusi mendalam terkait kendala ini.

Sebagai informasi tambahan, pembangunan Bandara Siboru, Fakfak ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional yang diprioritaskan.

Dengan demikian perlu adanya perhatian khusus terhadap kendala yang hingga kini belum teratasi, seperti akses jalan menuju bandar udara yang masih butuh suntikan dana lagi.

Selain itu, krisis air bersih yang dikhawatirkan akan membantu keberlangsungan operasional Bandara Siboru.

Meski awalnya, pembangunan bandar udara baru di Fakfak Papua Barat sempat molor dari target, yaitu pada semester 1 tahun 2023, tetapi pada akhirnya waktu peresmian hampir tiba di akhir tahun.

Sisi paling mengharukan dari pembangunan ini adalah proses pembangunannya yang sangat membuat masyarakat Fakfak antusias dan berharap wilayahnya dapat terbuka akses pesawat berbadan besar.

Berdasarkan perkembangan terakhir sebelum peresmian, bandara ini telah siap beroperasi baik dari jalur darat maupun laut.

Apabila nantinya Bandara Siboru telah beroperasi secara resmi, Bandara Torea akan secara resmi pula ditutup dan dialihkan ke bandara baru di Fakfak, Papua Barat.***

 

Rekomendasi