

inNalar.com – Panorama eksotis jalan tol di Jawa Barat peninggalan Presiden RI ke-2 Soeharto ini tak perlu diragukan lagi.
Keindahan panorama perbukitan Bogor di sekitar Tol Jagorawi di Jawa Barat ini tentu langsung bisa terbayangkan.
Namun, bisakah kamu membayangkan bagaimana pemandangan unik di lintasan tol ini pada tahun 1978?
Letak keunikannya bukan pada keindahan alam atau pun model infrastrukturnya.
Melainkan pemandangan unik jalan tol legendaris di Bogor yang bikin kita tercengang letaknya ada di hal lainnya.
Saat kita melintasi jalan tol tertua di Jawa Barat di masa sekarang, bisa jadi yang terlihat hanyalah bahu jalan kosong dan rumput pepohonan hijau.
Baca Juga: Hubungkan Dua Provinsi, Ruas Tol di Sumatera Utara Ini Dilewati 8.000 Kendaraan Dalam 3 Hari
Berbeda halnya yang tampak ketika jalan tol paling legendaris ini diresmikan pada zaman baheula ini.
Jika kita menembus dimensi tahun 1978, tepatnya hingga sehari sebelum peresmian tol yang satu ini.
Ada sejumlah pemandangan unik yang dapat kita lihat di sekitar jalan tolnya, baik di lintasan mau pun di bahu jalannya.
Baca Juga: Jalan Tol Japek 2 Selatan Bakal Nyambung, Investasi di Dua Daerah Jawa Barat Ini Auto Makin Whoosh
Di antaranya adalah polah unik masyarakat sekitar yang masih terlihat melompat pagar pembatas jalan Tol Jagorawi, Bogor.
Polah unik masyarakat sekitar lintasan jalan tol di Jawa Barat ini membuat jajaran Kementerian PU getol gelar sosialisasi dengan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Alasannya sederhana, kebiasaan melompat pagar pembatas jalan cukup berbahaya bagi mereka.
Mengingat laju kencangnya kendaraan di Tol Jagorawi Jawa Barat ini tidak selambat di jalan umum biasanya.
Pemandangan unik zaman baheula lainnya adalah binatang ternak yang tampak tengah makan rumput di pinggiran tol.
Demi keselamatan hewan ternak warga di sekitar jalan tol pertama di Jawa Barat ini, Soeharto pun akhirnya gencarkan sosialisasi.
Disebutkan bahwa hingga sehari sebelum tol sepanjang 59 kilometer ini diresmikan, polah unik tersebut masih terjadi.
“Penduduk masih menyeberang di jalan tol, melompat pagar hingga ternak pun turut merumput di sekitar Jalan Tol Jagorawi,” dikutip inNalar.com dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Itulah pemandangan tidak biasa yang terjadi di sekitar infrastruktur jalan lebar bebas hambatan pada tahun 1978 silam.
Penting untuk diketahui, jalan raya legendaris di Indonesia ini dahulu dimaksudkan menjadi lintasan tol tidak berbayar.
Namun seiring berjalannya waktu, kebutuhan biaya pemeliharaan jalan tol Jagorawi Bogor, Jawa Barat ini semakin urgen.
Insinyur Sutami, Menteri PU kala itu mengusulkan agar lintasan tersebut dialihkan menjadi tol berbayar.
Maksudnya agar beban biaya pemeliharaan tidak membebani anggaran pemerintah saat itu.
Seiring dengan kebijakan baru tersebut, lahirlah PT Jasa Marga sebagai perusahaan pengelola Tol Jagorawi Bogor, Jawa Barat.
Lebih rincinya, PT Jasa Marga akhirnya diberi kewenangan tersendiri oleh Pemerintah RI tepat pada 1 Maret 1978.
Hingga kini ruas tol ini masih menjadi lintasan favorit warga Jawa Barat, terlebih pendatang dari Jakarta ke Bogor dan Ciawi.
Sebagai informasi tambahan, lintasan jalan tol tertua di Indonesia ini dahulu dibangun dengan dana pinjaman asing.***