Bukan di Perkotaan, Pondok Pesantren Megah Ini Malah Ada di Tengah Hutan Kebumen

inNalar.com – Salah satu lembaga pendidikan yang berlandaskan agama Islam adalah pondok pesantren.

Terdapat salah satu pondok pesantren megah yang ternyata berdiri di tengah hutan daerah Kebumen, Jawa Tengah.

Bangunan tersebut bahkan telah ada sejak tahun 2001 dengan peserta didiknya berupa santri laki-laki.

Baca Juga: Kalimantan Barat Berlimpah ‘Harta Karun’, 14 Daerah di Kabupaten Landak Ini Simpan Bauksit: Terbesar 78,16 Juta Ton

Namanya adalah Pondok Pesantren Al Barokah yang telah diresmikan langsung oleh mantan presiden RI yaitu KH Abdurrahman Wahid.

Dilansir InNalar.com dari akun YouTube Tedhong Telu, ponpes ini ada di Desa Somagede, Kecamatan Sempor dimana lokasinya benar-benar terpencil dan ada di tengah-tengah hutan pinus.

Meski begitu, bangunannya benar-benar megah layaknya lembaga pendidikan lain yang berada di tengah-tengah perkotaan elit.

Baca Juga: Bukan di Amerika, Benua Atlantis Ternyata Ada di Indonesia, Pulau Ini Diklaim Jadi Lokasi Utamanya!

Hal ini tentu menjadikannya terlihat begitu unik dan menarik terlebih udara di sekelilingnya masih segar.

Memiliki 5 tingkat, bangunan ini mentereng di tengah-tengah lebatnya pepohonan yang tumbuh di sampingnya.

Bangunan yang berupa kampus terpadu ini mempunyai panjang 8 meter serta lebar sekitar 12 meter.

Pondok pesantren tersebut memiliki ruangan lengkap untuk menempuh pendidikan para santrinya.

Seperti ruang kelas, ruang kantor, laboratorium, perpustakaan, ruang aula pertemuan, ruang kamar, hingga toilet.

Sebelum ponpes ini berdiri, kawasan desanya masih benar-benar berupa hutan belantara yang ada di area pegunungan.

Pemukiman warga pada kala itu juga masih sangat sedikit. Adanya bangunan ini tentu menambah ragam keindahan desa di lokasi tersebut.

Tidak hanya itu, masyarakat setempat dahulunya masih mempercayai tahayul secara turun-temurun.

Kehadiran Pondok Pesantren Al Barokah pastinya dapat menjadi edukasi terbaik bagi warga masyarakat sekitar desa ini.

Adanya pembangunan lembaga pendidikan ini juga menjadikan kepercayaan warga terhadap tahayul mulai hilang secara perlahan.

Hingga saat ini pun telah ada banyak santri yang datang dari berbagai lokasi untuk menempuh pendidikannya di ponok pesanten ini.***

 

 

Rekomendasi