BRI Peduli Bertani di Kota alias BRInita di Banjarmasin Hasilkan Dampak Positif Aksi Menanam di Lahan Sempit


inNalar.com – Salah satu permasalahan lingkungan di perkotaan yang patut disorot yaitu terbatasnya lahan hijau.

Padahal lahan hijau sangat perperan untuk kelangsungan hidup baik bertani maupun berkebun yang hasil panennya bisa dinikmati masyarakat.

Nyatanya lahan terbatas tidak selalu menjadi halangan bagi masyarakat Kelurahan Kuripan, Kota Banjarmasin yang tergabung dalam kelompok Dasawisma Pelangi Baru.

Baca Juga: Mahfud MD Resmi Jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Warganet Ramai Ucapkan Terima Kasih

Lewat dukungan yang diberikan oleh BRI dan Ikatan Wanita Bank Rakyat Indonesia (IWABRI) dalam program BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita), masyarakat mendapatkan keahlian baru, yaitu bertani dengan memanfaatkan lahan sempit atau yang ada di sekitar lingkungan mereka.

BRI Peduli membantu Masyarakat dalam mengoptimalkan lahan yang ada sehingga mampu memberikan manfaat, baik dari sisi sosial, ekonomi maupun pelestarian lingkungan.

Tidak hanya memberikan fasilitas berupa infrastruktur dan bibit saja, BRI juga memberikan pelatihan agar mereka bisa mengelola lahan urban farming-nya sendiri.

Baca Juga: Bupati Berau Kalimantan Timur Punya Banyak Tanah dan Bangunan yang Totalnya Mencapai Rp27,1 Miliar!

“Berkat bantuan dari BRI serta IWABRI wilayah Banjarmasin, alhamdulillah kampung kami jadi tambah bagus, bersih, dan asri,” ungkap Mutiara, ketua kelompok Dasawisma Pelangi Baru.

Manfaatnya tak hanya sebatas membuat lahan kota menjadi lebih hijau, namun hasil panennya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah masyarakat disini kebutuhan gizinya tercukupi dengan adanya sayur mayur yang melimpah seperti terong, lombok, sawi dan lain sebagainya. Manfaat masyarakat kita menggunakan lahan yang ada di sini, jadi tidak perlu pusing-pusing lagi pergi ke pasar,” lanjutnya.

Baca Juga: Total Cuan Rp1,9 M, Segini Harta Kekayaan Staf Ahli Gubernur Kalimantan Timur, Tinggalnya di Rumah Petak?

Mutiara dengan senyum puas menyampaikan bahwa hasil dari sayuran hidroponik ini sudah mampu menghasilkan.

Hasil penjualan sayuran dimasukkan ke dalam kas Dasawisma dan dikelola untuk pembelian bibit, nutrisi dan pemeliharaan tanaman.

Manfaat Urban Farming, Gizi Cukup Lingkungan Asri

Kini masyarakat telah merasakan manfaat dari kesuksesan urban farming, termasuk Diah, salah seorang warga yang mengaku sangat terbantu.

“Berkat bantuan ekosistem urban farming ini kami merasa sangat terbantu, sayuran yang dihasilkan bermanfaat untuk konsumsi rumah tangga. Fasilitas gazebo yang dibuat dapat dijadikan lokasi kegiatan belajar anak dan tempat bermain bersama. Semoga BRI sukses selalu,” ucap Diah

Kesuksesan Dasawisma Pelangi Baru dalam mengembangkan urban farming ini pun mendapatkan apresiasi dari Ibu Wali Kota Banjarmasin, Hj. Siti Wasilah.

Ia berharap semoga apa yang dilakukan dapat menginspirasi masyarakat di lokasi lainnya.

“Terima kasih untuk ibu bapak yang aktif di Dasawisma Pelangi Baru. Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan ini bisa ditiru di kelurahan dan dasawisma lainnya. Inilah bentuk kerja sama dan kolaborasi, bagaimana dari Pemerintah kota melakukan pembinaan. Semoga semua berkah,” ungkapnya.

Adapun bantuan BRI Peduli yang diberikan diantaranya berupa sarana prasarana, pelatihan urban farming atau hidroponik, bantuan bibit tanaman, serta fasilitas gazebo untuk belajar dan bermain anak.

Terkait dengan bantuan tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa BRI terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyalurkan program yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan.

Program BRInita merupakan komitmen nyata BRI untuk pelestarian lingkungan di tengah kota yang memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.

“Program ini dilaksanakan di 18 kota di Indonesia. Kami berharap bantuan ini terus berjalan kontinyu untuk menjadi wadah positif bagi masyarakat. Semoga cerita di Kelompok Dasawisma Pelangi Baru tersebut menjadi kisah inspiratif yang dapat ditiru oleh kelompok-kelompok lainnya,” tutur Hendy. ***

Rekomendasi