BPH Migas Dorong Percepatan Proyek RDMP hingga Terminal Bahan Bakar Minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur

inNalar.com – Salah satu proyek yang saat ini tengah berjalan di Balikpapan, Kalimantan Timur adalah Refinery Development Master Plant atau RDMP.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas sendiri berharap agar proyek tersebut dapat selesai sesuai target yang telah diproyeksikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Erika Retnowati selaku Kepala BPH Migas yang sebelumnya telah berkunjung ke proyek ini untuk meninjau progresnya pada 28 Januari 2024 lalu.

Baca Juga: Estimasi Nilai Cadangan US$ 4,1 Miliar, Tambang Emas PT Nusa Halmahera Minerals di Maluku Utara Ternyata Pancarkan Sumber Panas Geothermal

Proyek tersebut tercatat sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional atau PSN di tanah air.

Melansir dari Antara, Erika datang bersama beberapa anggota komite lainnya datang ke Kaltim untuk melihat progresnya secara langsung.

Seperti Eman Salman Arief, Iwan Prasetya Adhi, serta Wahyudi Anas. Adapun pekerjaan proyeknya dilakukan oleh PT Pertamina.

Baca Juga: Kapasitas Smelternya 160 Ribu Ton NPI per Tahun, Pertambangan di Halmahera Timur Ini Diduga Cemari Pesisir Pantai

Kehadiran proyeknya mampu memberikan manfaat yang cukup besar bagi penduduk setempat.

RDMP sendiri dirancang secara khusus untuk dapat menaikkan kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan.

Dengan adanya Refinery Development Master Plant tersebut ada peningkatan dari 260 kilobarel per hari menjadi 360 kilo barel per hari (kbpd).

Baca Juga: Kampus UMKM Shopee Sukses Jadi Program Pelatihan yang Paling Banyak Diketahui Para UMKM Versi Hasil Riset INDEF

Tidak hanya itu, proyek tersebut juga mampu meningkatkan kualitas yang sebelumnya masih Euro II menjadi Euro V.

Selain RDMP, proyek lain yang dikunjungi oleh BPH Migas adalah Terminal Bahan Bakar Minyak atau TBBM Tanjung Batu dan Terminal Lawe-Lawe.

Erika menjelaskan bahwa pihaknya berharap agar seluruh proyek tersebut juga mampu selesai tepat waktu. Hal ini karena semuanya saling berkatian antara satu dengan yang lain.

Baca Juga: Targetkan Produksi Emas 500 Ton per Hari, PT Wilton Makmur Indonesia Tbk Catatkan Kerugian Besar

Sementara itu Eman selaku anggota komite BPH Migas mengungkapkan bahwa kunjungan ini juga dilakukan untuk meninjau proyek pipa gas Senipah-Balikpapan.

Ia menuturkan bahwa pembangunan ini sudah selesai dan gas in. Artinya, seluruh bahan bakar yang dipakai nantinya memakai gas bumi.

Seperti bahan bakar kilang, gas turbine generator, hingga hydrogen plant unit.

Baca Juga: PT Wilton Makmur Indonesia Tbk Proyeksikan Produksi Emas 500 Ton per Hari, Eks Direktur Borong Saham Rp31,32 Miliar

Eman menambahkan bahwa proyek pipa gas tersebut akan memberikan dampak atau pengaruh positif.

Mulai dari menurunkan angka impor LPG, biaya kilang yang jauh lebih efisien, hingga kebersihan lingkungan terjaga.

Saat ini sendiri pemerintah memang terus berupaya untuk mendongkrak penggunaan gas bumi di tanah air.

Baca Juga: Terbesar Kedua di Indonesia, Bandara Senilai Rp2,6 Triliun di Jawa Barat Bakal Dijual ke Arab Saudi, Benarkah?

Termasuk Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur yang mulai beralih menuju bahan bakar gas bumi.

Merupakan salah satu energi ramah lingkungan yang diperoleh dari daerah Senipah.

Beralih ke proyek lainnya yakni Terminal Bahan Bakar Minyak atau TBBM di Balikpapan. BPH Migas melakukan peninjauan untuk mengecek seperti apa kesiapannya dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

Termasuk Ramadhan hingga Hari Raya Idhul Fitri tahun ini. Erika sendiri menyampaikan bahwa tidak lama lagi akan ada rencana turn around Kilang Balikpapan serta tie in.

TBBM ini sendiri sudah beroperasi sejak tahun 1946 lalu. Kehadirannya sangat penting dalam menjaga pasokan BBM di daerah tersebut.***

Rekomendasi