

inNalar.com – PT PP tampaknya masih menjadi andalan pemerintah untuk membangun banyak infrastruktur elit di IKN, Kalimantan Timur.
Terbukti hingga September 2023, emiten BUMN ini telah berhasil meraih kontrak proyek strategis nasional hingga total nilainya mencapai Rp5,54 triliun.
Pantas nominalnya sebegitu jumbo, pasalnya ada 10 proyek strategis nasional yang diberikan oleh pemerintah buat digarap oleh perusahaan pelat merah ini.
Lantas, proyek strategis nasional apa saja yang bikin perusahaan ini seolah kebanjiran berkah dari ibukota negara yang baru ini.
Pengerjaan paling banyak rata-rata berupa proyek pembangunan gedung, di antaranya ada istana presiden, kantor presiden, dan gedung kementerian sekretariat negara.
Selain itu, juga ada garapan membangun dua paket pengerjaan proyek pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan dan lapangan upacara.
Adapun infrastruktur hunian juga meliputi rumah susun bagi para ASN dan untuk sarana transportasi laut ada pula pembangunan dermaga logistik IKN.
Sementara sisanya berupa proyek infrastruktur jalur darat seperti jalan tol, Jalan Sisi Kebangsaan Sumbu Barat, hingga jalan akses menuju masjid ikonik ibukota baru di Kalimantan Timur.
Saat Presiden RI Joko Widodo meninjau progres pembangunan di lokasi proyek garapan PT PP, rupanya hasil kinerjanya menuai pujian dan disebut on the track, sesuai targetnya.
Capaian ini rupanya berlanjut hingga akhirnya perusahaan BUMN ini meraih total kontrak baru pada Desember 2023 sebesar Rp31,67 triliun.
Meski kebanjiran proyek, rupanya PT PP juga gencar lepas aset perusahaannya lantaran lilitan utang yang menumpuk hingga Rp44,21 triliun.
Aksi divestasi aset ini dilakukan demi meraih dana segar untuk menambah kas perusahaannya.
Harapannya dengan adanya arus kas yang bertambah, likuiditas pun akan semakin membesar dan merampingkan aset perusahaannya.
Salah satu kabar terkininya, anak usaha PT PP yang bergerak di sektor energi belum lama ini melepas aset saham proyek PLTA kepada PT Inpola Meka Energi.
Jadi, PT PP Energi selaku anak usahanya melepas kepemilikan 38,77 persen sahamnya kepada perusahaan pemegang konsesi pembangkit listrik tenaga mini mikrohidro.
Artinya, ada 496.645 lembar saham senilai Rp45,17 miliar yang telah dilepas alihkan kepada PT Energi infrastructure (EI).
Selain itu ada pula aset saham PT Sinergi Investasi Properti sebanyak 90.800 lembar yang berencana dilepas.
Dari aksi divestasi perusahaan itu, setidaknya PT PP berkasil amankan dana segar hingga Rp105,9 miliar.
Bahkan divestasi ini dimungkinkan masih terus berlanjut hingga saham jalan tol ruas Depok – Antasari pun juga jadi sasaran lepas asetnya.
Bisa jadi begitu banyak berkah proyek dari IKN Kalimantan Timur menjadi salah satu cara pemerintah untuk menyehatkan perusahaan BUMN ini.***