Boncoskan Dana Rp1 Triliun! PLTS Canggih IKN Digadang Mampu Atasi Krisis Energi

inNalar.com – Pemerintah akan membangun PLTS canggih di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menyalurkan energi terbarukan yang ramah lingkungan dengan pengeluaran emisi rendah.

Rencana yang sudah dalam tahap pembangunan ini menjadi inovasi modern dalam pengelolaan energi terbarukan.

IKN akan menjadi contoh dasar wilayah yang akan menggunakan PLTS modern dan canggih ini sebagai sumber tenaga dalam menopang sektor pembangunan dan industri.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Jembatan Terpanjang di Indonesia, Salah Satunya Dibangun 3.500 Pekerja Gabungan Dua Negara

Pada kesempatan groundbreaking pembangunan pembangkit listrik tersebut, Presiden Jokowi mengatakan,

“Pembangunan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya ditunjukkan untuk keseriusan pemerintah dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal.”

Lanjutnya, “Pemanfaatan sumber daya baru terbarukan selaras dengan konsep Ibu Kota Negara sebagai ibu kota yang berkonsep forest city.” dilansir inNalar.com dari website resmi Ibu Kota Negara.

Baca Juga: Gandeng Emiten Asing, PLTS Terapung di Sumatera Barat Rp1,63 Triliun Ini Malah Timbulkan Polemik

Dengan pengembangan dan pembaharuan energi melaui pembuatan solar farm atau kebun panel surya, PLTS ini jadikan simbol untuk Indonesia menjadi “the Future Energy”.

Selain itu, alasan lain untuk menggunakan energi alternatif sebagai penopang Ibu Kota adalah pengimplementasian dari prinsip yang dipegang pembangunan nusantara, yaitu menuju kota Zero Carbon.

Dalam pegerjaan proyek PLTS IKN tersebut pemerintah menggandeng PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baca Juga: Tenggak Biaya 67 Triliun, Proyek Jalan Tol Ini Diramalkan Jadi Solusi Kemacetan Jalur Pantura

Selain mengembangkan sumber tenaga surya, mereka akan mengeluarkan kemampuan maksimal untuk mengolah kelistrikan dengan potensi hidro yang ada seperti, danau dan sungai yang berada di kawasan IKN.

Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, “Karena itu, pembangunan PLTS lima puluh MegaWatt power ini upaya PLN mendukung Ibu Kota Negara Nusantara.” dilansir inNalar.com dari website resmi ibu kota nusantara

lanjutnya “Menjadi perkotaan yang hijau, inklusif dan berkelanjutan, sehingga listrik yang diberikan berbasis ramah lingkungan, indah serta didukung teknologi modern”, begitu ucap Direktur Utama PT PLN.

Baca Juga: Bukan di IKN, Proyek Gedung Bentuk Garuda Pertama Ada di Bogor! Sayangnya Kini Rata Dengan Tanah: Rp 75 Miliar Hangus

Anak dari PT PLN yaitu PT PLN Nusantara Renewables adalah perusahaan yang berperan membantu peerintah.

Anggaran yang diambil untuk membuat pembangkit listrik dengan emisi rendah ini senilai USD 64 juta jika dirupiahkan senilai Rp1 triliun (kurs terkini Rp15.627,98) dan sudah dikerjakan sejak 2023.

Pembangkit listrik yang disediakan untuk IKN dipasang di kawasan hutan lebat di sebuah lahan datar yang terhindar dari pemukiman warga, jaraknya sekitar 5 kilometer dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Baca Juga: Proyek Dengan Nilai Investasi Rp 1,9 Triliun Ini Bakal Menjadi Simbol Modernisasi Kota Makassar

Pemasangan panel surya dalam tahap pertama untuk menghasilkan listrik sejumlah 21.000 unit dengan bentuk cermin raksasa yang menghadap keatas.

Meskipun memiliki jumlah yang sangat banyak, cermin ini tidak akan menimbulkan masalah terhadap lingungan yang berada di sekitar hutan.

Luas lahan yang digunakan untuk menampung cermin memiliki luas 10 hektar dalam pengerjaan tahap pertama, sedangkan untuk keseluruhanya mencapai 80 hektare.

Kondisi tempat dengan temperatur rata-rata antara 30 sampai 34 derajat celcius merupakan kondisi yang sangat bagus untuk pembuatan energi ramah lingkungan ini.

Kapasitas yang bisa dikumpulkan oleh PLTS saat ini sekitar 50 MegaWatt fotovaltaik tetapi untuk tahap awal hanya disediakan sebesar 10 MegaWatt dahulu.

40 MegaWatt lainya akan mengikuti perkembangan yang akan datang nantinya, pembangkit ini diharapkan dapat memproduksi listrik dengan skala 93 GigaWatt dalam satu tahun.

Penyaluran listrik ke pemukiman yang berada di IKN akan menggunakan sistem kabel bawah tanah (underground).

Hal ini dilakukan agar terlihat rapi dan tidak semrawut jika listrik sudah dialirkan ke KIPP.

PLTS dengan sumber daya energi terbarukan ini digadang bakal mereduksi sebanyak 104 ribu ton karbondioksida yang berada di kawasan Ibu Kota Negara dalam setiap tahunnya.*** (Wahyu Adji Nugraha)

Rekomendasi