

inNalar.com – Serangan Israel terus diluncurkan melalui udara. Hal ini menyebabkan ratusan warga Gaza tewas dan ribuan lainnya luka-luka.
Tidak hanya itu, bayi kembar usia 3 bulan juga ikut menjadi korban dalam serangan Israel pada Sabtu (7/10/23).
Bayi kembar tersebut tewas bersama ibunya serta tiga saudara perempuannya di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan.
Baca Juga: 3 Jurnalis Palestina Meregang Nyawa Akibat Serangan Udara Israel di Kota Gaza Barat
Dilansir dari Antara, masih ada banyak korban lainnya yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Adapun Seorang warga Gaza bernama Sabreen Abu Daqqa berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumah atas serangan Israel.
Ia mengetahui bahwa tiga orang anaknya telah tewas serta dua lainnya terluka. Untuk anak lainnya masih belum diketahui juga nasibnya.
“Semuanya runtuh menimpa kami. Anak-anak saya ada di sekitar saya,” ucapnya.
Warga tersebut sebenarnya sudah berusaha memanggil anak-anaknya yang tertimpa reruntuhan bangunan. Akan tetapi, ia tidak mendengar jawaban.
Diketahui serangan Israel yang diluncurkan tidak hanya memborbardir rumah-rumah warga.
Akan tetapi juga kantor, camp pelatihan, dan beberapa bangunan lainnya.
United Nations Relief and Works Agensi (UNRQA) selaku Badan PBB sendiri mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat 70.000 warga Palestina yang mencari perlindungan di 64 sekolah Jalur Gaza.
Seiring penembakan yang terus terjadi oleh Israel, jumlah tersebut akan terus bertambah.
Dilaporkan pula bahwa ada banyak sekolah yang mengalami kerusakan akibat serangan udara ini.
Peperangan ini sendiri sudah terjadi sejak tahun 2008 lalu. Setiap perang berlangsung lebih parah dan lebih sulit dari lainnya.
Pejabat Plestina sendiri mengungkapkan bahwa Jalur Gaza saat ini sedang mengalami hari paling mematikan dalam 14 tahun terakhir.
Setidaknya terdapat 300 warga Palestina yang sudah tewas dalam kurun waktu 24 jam.***