Momen itu justru merupakan kesempatan bagus bagi anak buah Darman untuk balas dendam kepada anak buah Remon.
Ketika mengembalikan kunci motor, salah seorang anak buah Kang Darman tetiba langsung menghajar anak buah Remon.
Beruntung tidak ada bagian tubuh yang mengalami cedera berat sehingga anak buah Remon masih mampu meminta pertolongan kepada bosnya.
Tak lama kemudian, Remon pun datang ke lokasi anak buahnya diserang. Dia bergegas membawanya ke rumah sakit.
Agus yang sudah sembuh total diperbolehkan Bang Edi untuk langsung bekerja. Dia kembali menjadi komandan yang saling berkoordinasi kepada Yayat.
Yayat mengatakan kalau mereka harus segera mencari orang-orang baru yang bertugas di pasar dan parkiran karena semua pekerja sudah mengundurkan diri, kecuali Roy.
Karena Roy kini satu-satunya pekerja yang masih bertahan, dia pun diangkat jabatannya oleh Agus sebagai Kepala Personalia yang bertugas merekrut orang-orang.
Roy diamanahkan dalam mencari orang-orang pemberani yang bersedia bekerja sebagai tukang parkir di tiga titik parkiran dan di pasar serta penarik iuran pedagang kaki lima.
Roy mempunyai kenalan yang sekiranya pas dengan pekerjaan sebagai tukang parkir dan penarik iuran. Dia lalu menghubungi keempat temannya.
Roy pun bertemu dengan mereka di parkiran tempatnya bekerja, tak lama setelah menelepon teman-temannya.
Roy menyampaikan maksud dirinya mengundang keempat temannya itu yang ingin menawari mereka pekerjaan sebagai tukang parkir dan penarik iuran.
Mereka menerima tawaran dari Roy. Mendengar kabar bagus itu, Yayat dan Agus bangga dengan kinerja Roy yang sudah memperoleh empat pekerja kurang dari sehari.
Kang Ujang tiba-tiba dikeroyok empat anak jalanan ketika dalam perjalanan pulang. Meski pandai bertarung, tapi dia tetap kalah karena jumlah.
Kang Ujang menelepon Cecep guna meminta bantuan usai orang-orang yang mengeroyoknya pergi.
Tak lama kemudian, Kang Cecep datang dengan air muka paniknya. Dia langsung bertanya mengenai si pelaku.
Kang Ujang hanya menjawab kalau pelakunya adalah anak-anak jalanan biasa dan meminta Kang Cecep untuk tidak usah balas dendam karena memang dirinya yang bersalah.
Usut punya usut, orang-orang yang mengeroyok Kang Ujang rupanya adalah teman-teman yang ditawari Roy untuk bekerja sebagai tukang parkir dan penarik iuran.
Roy mengabarkan kepada Safira kalau dirinya naik jabatan yang semula tukang parkir biasa, kini menjadi Kepala Personalia bidang pemarkiran.
Safira menyampaikan kabar ini kepada ayahnya. Raut wajah Kang Mus tetiba berubah serius usai mendengar penjelasan dari putrinya.
Kang Mus mulai berpikir. Jika Roy naik pangkat menjadi Kepala Personalia, itu artinya dia adalah ‘tangan kanan’ Yayat dan Agus.
Berarti tinggal selangkah lebih dekat bagi Roy untuk bisa tahu siapakah sosok Bang Edi yang sebenarnya.
Memang sulit bisa berjumpa langsung, tapi bukan berarti mustahil. Kang Mus seketika mempunyai ide cemerlang yang mampu mengantarnya ke hadapan Bang Edi.
Kang Mus meminta nomor ponsel Roy kepada putrinya. Tindakan sang ayah yang tiba-tiba itu membuat Safira terheran.
Pasalnya, Kang Mus tak pernah ikut campur atau selalu cuek dengan urusan hubungan asmara Safira, apalagi Roy selaku pacarnya.
Safira bertanya kepada Kang Mus terkait maksud dan niat ayahnya itu yang ingin meminta nomor ponsel Roy.
Kang Mus tentu tak menjawabnya dengan jujur. Dia hanya berdalih bahwa dirinya ingin lebih mengenal Roy selaku pria yang akan menjadi calon suami Safira nanti.
Setelah memperoleh nomor ponsel Roy dari Safira, Kang Mus bergegas pergi ke area parkiran dimana Roy bekerja.
Kang Mus menghentikan motornya tak jauh dari kawasan parkiran dan menelepon Roy kemudian.
Begitu panggilan dari Kang Mus diangkat, Roy kaget saat tahu kalau ternyata si penelepon adalah ayahnya Safira.
Nada bicara Roy pun mendadak menjadi lebih kalem. Kang Mus pun menyampaikan maksudnya menelepon Roy yaitu ingin membicarakan sesuatu dengannya.
Roy mengiyakan ajakan Kang Mus untuk bisa saling mengobrol empat mata di suatu kafe. Ayah Safira pergi dari sana setelah menutup panggilannya.
Satu jam kemudian, Roy pergi ke kafe yang dimaksud Kang Mus. Ayah Safira sudah tiba terlebih dahulu. Kang Mus pun memulai obrolannya.
Dia menjelaskan secara runtut mulai dari siapa Kang Mus sebenarnya hingga kesalahpahaman Roy terkait percobaan penculikan Safira yang terbukti tidak benar.
Kang Mus juga menceritakan secara singkat perihal sosok bos licik sebenarnya di belakang Yayat dan Agus yang tak lain adalah Bang Edi.
Roy terkejut begitu mengetahui kebenaran tentang sosok Kang Mus sekaligus Kang Ujang dan Murad yang dia kira adalah penjahat.
Begitu pun dengan fakta sebenarnya di balik alasan Kang Ujang dan Murad mengejar Safira kala itu yang ternyata untuk melindunginya dari bahaya.
Tujuan Kang Mus sesungguhnya ingin bertemu dengan Roy ialah untuk meminta bantuannya.
Karena Roy saat ini posisinya menjadi orang kepercayaan atau istilah lainnya adalah tangan kanan Yayat dan Agus, Kang Mus ingin Roy menjadi agen ganda.
Kang Mus menginginkan Roy menjadi mata-mata untuknya yang bertugas melaporkan kepada dirinya terkait apapun yang berhubungan dengan bisnis Bang Edi.
Supaya semuanya berjalan mulus, Kang Mus menyarankan Roy untuk lebih ambisius dalam bekerja yang tujuannya untuk membuat Yayat dan Agus semakin percaya dan menyukainya.
Dengan begitu, hanya masalah waktu untuk Roy bisa dipertemukan langsung dengan Bang Edi. Saat itu terjadi, barulah Kang Mus akan melakukan pemberontakan kepadanya.
Akankah Roy menyetujui permintaan Kang Mus? Saksikan Preman Pensiun 6 episode 30 yang akan tayang pada Kamis, 29 September 2022 pukul 19.00 WIB di RCTI dan RCTI Plus.
Namun, berikut ini link live streaming Preman Pensiun 6 episode 28 yang akan tayang hari ini.
LINK LIVE STREAMING PREMAN PENSIUN 6
Namun, link live streaming diatas hanya opsi untuk menonton tayangan Preman Pensiun 6 episode 27 yang merupakan siaran ulang.***












