

inNalar.com – Isu mengenai kepala daerah terkaya di Indonesia sering kali mengundang perhatian banyak masyarakat.
Tak jarang, publik menyoroti beberapa nama besar dari provinsi maju atau kota metropolitan.
Namun, siapa sangka di balik wilayah yang sunyi dengan jumlah penduduk sedikit, tersimpan sosok Bupati yang memiliki kekayaan yang fantastis.
Baca Juga: Inilah 5 Kepala Daerah Terkaya di Jawa Tengah, Peringkat 1 Justru Berasal dari Kabupaten Miskin
Salah satu contoh menarik datang dari Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Pakpak Bharat, yang dipimpin oleh Franc Bernhard Tumanggor.
Diketahui, Pakpak Bharat dikenal sebagai salah satu daerah dengan jumlah penduduk paling dedikit di Sumatera Utara.
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas 1.121,83 km² dengan jumlah penduduk 57.246 jiwa, menjadikannya daerah dengan populasi terendah di Sumatera Utara menurut BPS tahun 2025.
Meskipun bukan wilayah dengan kekuatan ekonomi besar, bupati yang memimpin daerah ini justru mencatatkan kekayaan pribadi yang tergolong tinggi di antara pejabat daerah lainnya.
Informasi ini bukan berasal dari spekulasi saja, melainkan dari sumber resmi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan data terbaru dari LHKPN per 31 Desember 2024, Franc memiliki jumlah kekayaan bersih senilai Rp.23.446.243.000, menjadikannya salah satu kepala daerah terkaya di Indonesia.
Dalam LHKPN yang diunggah melalui situs resmi KPK, Franc melaporkan kepemilikan sejumlah aset dengan nilai yang terbilang besar.
Harta kekayaannya meliputi delapan bidang tanah dan bangunan, satu unit alat transportasi, harta bergerak lainnya, surat berharga, serta kas dan setara kas.
Adapun rincian harta kekayaan milik petinggi Pakpak Bharat, yang diklaim sebagai salah satu kepala daerah terkaya ini adalah sebagai berikut:
A. Tanah dan Bangunan – Total Rp18.832.243.000
1. Tanah dan bangunan seluas 230 m²/80 m² di Jakarta Selatan (hibah dengan akta) senilai Rp13.491.943.000.
2. Franc memiliki tanah seluas 10.000 m² di Kabupaten Dairi yang diperoleh dari hasil sendiri, dengan nilai taksiran sebesar Rp100.000.000.
3. Tanah seluas 20.000 m² di Kabupaten Dairi (hasil sendiri) senilai Rp200.000.000
4. Ia juga mencatat kepemilikan tanah seluas 2.896 m² di Kabupaten Dairi, yang berasal dari hasil sendiri, dengan nilai tercatat sebesar Rp30.000.000
5. Bangunan seluas 79 m² di Jakarta Selatan (hasil sendiri) senilai Rp2.038.100.000
6. Tanah seluas 1.400 m² di Kabupaten Dairi (hasil sendiri) senilai Rp140.000.000
7. Tanah seluas 20.000 m² di Kabupaten Dairi (hasil sendiri) senilai Rp300.000.000
8. Bangunan seluas 91,69 m² di Jakarta Selatan (hasil sendiri) senilai Rp2.532.200.000.
B. Alat Transportasi dan Mesin
– Tidak dilaporkan nilai kepemilikannya.
C. Harta Bergerak Lainnya
– Total senilai Rp1.150.000.000
D. Surat Berharga
– Total senilai Rp3.644.000.000
E. Kas dan Setara Kas
– Senilai Rp440.000.000
F. Harta Lainnya
– Tidak ada nilai yang tercantum.
Setelah menjumlahkan seluruh kategori aset, total kekayaan Franc Bernhard Tumanggor mencapai Rp24.066.243.000.
Namun, laporan tersebut juga mencantumkan utang sebesar Rp620.000.000, sehingga total kekayaan bersih yang dilaporkan adalah Rp23.446.243.000.
Meski begitu, Franc tetap mencatatkan kekayaan yang melebihi sebagian besar kepala daerah di wilayah kabupaten dengan kategori serupa.
Demikian informasi mengenai ringkasan harta kekayaan Franc Bernhard Tumanggor, Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara, yang menjadi salah satu kepala daerah terkaya di Indonesia.***(Farida Fakhira)