

inNalar.com – Daftar korban jiwa dari pihak Israel diketahui tidak hanya tentara, melainkan juga warga sipil yang meliputi bocah dan warga lansia.
Salah satu korban dari pihak Israel dalam serangan roket mendadak Hamas pada Sabtu, 7 Oktober 2023 adalah seorang bocah berusia 8 tahun.
Bocah Israel tersebut diketahui kini dalam kondisi kritis usai rumahnya yang berada di Selatan Ashkelon menjadi sasaran roket yang meluncur dari wilayah Jalur Gaza.
Baca Juga: Kulkas Jenazah di RS Kota Gaza Penuh, Ratusan Syuhada Palestina Terbengkalai di Lantai
Kabar tersebut diunggah dalam akun Twitter salah satu saluran radio GLZ Radio pada Senin, 9 Oktober 2023 pukul 04.41 pagi waktu setempat.
Dilansir dari laman Hespress, untuk pertama kalinya jumlah korban meninggal dunia yang berjatuhan dari pihak Israel usai serangan mendadak Hamas melampaui Gaza.
Menurut update 9 Oktober 2023 pukul 00.02 setempat, jumlah korban kematian dari pihaknya telah meningkat menjadi 700 orang.
Adapun korban yang mengalami luka-luka jumlahnya mencapai 2.150 orang.
Sementara korban kematian di Jalur Gaza diketahui kini meningkat menjadi 424 jiwa, hampir setengahnya berasal dari kalangan anak-anak.
Sebanyak 213 anak-anaknya menjadi korban tewas dalam serangan balik Operasi Pedang Besi Israel.
Adapun jumlah korban Gaza yang mengalami luka-luka jumlahnya melampaui pihak Israel, yakni 2.300 orang.
Sebagai informasi, serangan mendadak Operasi Badai Al-Aqsa terjadi tepat pada Sabtu pagi mulai pukul 06.30 pagi.
Benjamin Netanyahu, dalam akun Twitter resminya, menyatakan bahwa dirinya telah mendapat dukungan tanpa syarat dari beberapa pihak, salah satunya Presiden AS Joe Biden.
Sementara negara yang mendukung Israel sebagaimana diungkap oleh Benjamin Netanyahu meliputi Kanselir Jerman Olaf Schulz, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Perdana Menteri Italia Giorgio Maloney, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sonak.
Sementara dukungan terhadap Hamas pun juga berdatangan dari pihak negara Arab, salah satunya dari Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, Oman, Mesir, Maroko, Hizbullah Lebanon, Suriah, dan Yaman, dan Iran.***