Blunder Parah! Raffi Ahmad Bocorkan Surat Resmi Prabowo Perintahkan Ridwan Kamil

inNalar.com – Kini netizen tengah diramaikan oleh unggahan Raffi Ahmad yang berisi surat Prabowo yang mengajak untuk memberikan dukungan Ridwan Kamil dan Suswono sebagai cagub cawagub Jakarta.

Dalam surat tersebut, Prabowo menyatakan bahwa mereka adalah dua putra terbaik Indonesia yang layak mendapatkan dukungan masyarakat.

Insiden ini terjadi pada masa tenang pemilu, yang berlangsung dari 24 hingga 26 November 2024, di mana semua bentuk kampanye dilarang.

Baca Juga: Kalahkan Jakarta, Daerah Penghasil Nikel Sulawesi Tengah Ini Sabet Predikat Kota Terkaya di Indonesia

Setelah unggahan itu viral di media sosial, banyak netizen mulai memberikan kritik pedas terhadap Raffi Ahmad.

Publik menilai bahwa sebagai seorang publik figur dan Utusan Khusus Presiden, Raffi seharusnya bersikap netral.

Sehingga seharusnya tidak terlibat dalam kampanye politik selama masa tenang.

Baca Juga: Investasi Final Rp111,5 Triliun! Proyek Tangguh di Papua Barat Jadi yang Pertama Gunakan Teknologi Canggih Ini

Berbagai komentar di media sosial mencerminkan kekecewaan publik, dengan beberapa pengguna bahkan menyerukan agar Raffi di-unfollow atau di-unsubscribe.

Menyadari kontroversi yang muncul akibat unggahan tersebut, Raffi Ahmad segera menghapus postingan itu dari akun Instagram pribadinya.

Namun, dampak dari tindakan ini telah menyebar luas di kalangan netizen dan media.

Baca Juga: HORE! Anak Pensiunan PNS 2024 Peroleh Tunjangan di Desember Nanti, Segini Nominalnya

Bahkan banyak netizen yang menyelam dan menemukan bahwa masih ada sisa foto surat tersebut di media sosial threads.

Menanggapi kejadian ini Ahmad Riza Patria, Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil dan Suswono, memberikan klarifikasi mengenai surat tersebut.

Ahmad Riza menyatakan bahwa surat itu sebenarnya dibuat selama masa kampanye dan bukan pada masa tenang.

Pernyataan ini menjadi argumen mereka untuk membela tindakan Raffi Ahmad dan mengklaim bahwa tidak ada pelanggaran yang terjadi.

Namun, nyatanya reaksi publik berkata lain banyak pihak yang menyoroti posisi Prabowo dalam surat tersebut yang seolah merendahkan diri.

Karena selaku presiden seharusnya bisa untuk bersikap netral, meskipun di sisi lain menjabat sebagai ketua umum partai sekalipun.

Di sisi lain, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta menegaskan bahwa mereka akan menyelidiki kebenaran surat tersebut.

Pihak Bawaslu menekankan pentingnya menjaga integritas pemilu dengan menegakkan aturan yang melarang segala bentuk aktivitas kampanye selama masa tenang.

Kontroversi ini juga dapat memengaruhi persepsi publik terhadap pasangan RIDO.

Banyak masyarakat melihat insiden ini sebagai indikasi ketidakpatuhan terhadap aturan pemilu.

Yang dapat berdampak pada tingkat dukungan dan elektabilitas bagi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta tersebut.

Banyak kritik yang muncul dari publik mencerminkan kekhawatiran masyarakat mengenai potensi pelanggaran etika politik dan keadilan dalam pemilu.

Rekomendasi