Bisa Memanjang dan Memendek Sendiri! Jembatan di Kalbar Ini Progresnya Dinilai Lambat Walau Rampung 56 Persen

InNalar.com – Salah satu daerah di Indonesia yang banyak dilintasi sungai adalah provinsi Kalimantan Barat.

Bahkan teknologi yang akan digunakan pada jembatan tersebut akan menjadi yang pertama di Indonesia.

Jalur penghubung yang dibangun di Kalimantan Barat adalah jembatan sungai Sambas besar, yang berada di atas sungai Sambas.

Baca Juga: Gerus Dana Rp56,9 Miliar, Jembatan Cikereteg Sukabumi – Bogor Dibangun Ulang Usai Longsor, Begini Updatenya

Diketahui panjang dari jembatan sungai Sambas Besar ini membentang sepanjang 1.272 meter, dan lebar 11 meter.

Sekedar informasi, proyek pembangunan Jembatan Sambas Besar ini berada di jalur pelayaran aktif, karena digunakan untuk jalur lintas kapal tongkang dan tugboat.

Dengan begitu, tentu diperlukan suatu metode khusus agar selama pembangunan jembatan sungai Sambas Besar ini berlangsung tidak mengganggu aktivitas pelayaran dan logistik.

Jembatan sungai Sambas Besar ini sendiri memiliki tipe jembatan pelengkung (arch bridge), dengan menggunakan metode Telescopic Strutt.

Baca Juga: Tanggung Hutang Rp56 Miliar! Mangkraknya Jembatan ATJ Kalimantan Timur Ini Justru Bebankan Pemkab, Mengapa?

Telescopic Strutt merupakan metode dimana jembatan tersebut akan menggunakan shoring yang dapat memanjang serta memendek dengan bantuan hydraulic jack, dan pertama kalinya ada di Indonesia.

Dilansir InNalar.com dari dpr.go.id, pembangunan jembatan sungai Sambas Besar dengan metode pertama di Indonesia ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 545 miliar.

Dimulai pembangunannya sejak awal tahun 2022, pembangunan jembatan di Kalimantan Barat ini justru dinilai lambat.

Sebab itulah, terdapat anggota DPR di Kalimantan Barat yang ingin agar kementerian PUPR memberikan perhatian pada progres pembangunan jembatan di kabupaten Sambas tersebut.

Baca Juga: Investasi Rp17 Triliun! Jembatan Penghubung Kalimantan Timur Mangkrak meski Target 2024 Sudah Beroperasi?

Pada progresnya sendiri, jembatan dengan metode pertama di Indonesia ini diketahui telah rampung 56,17% pada Juni 2023.

Dengan adanya jembatan sungai Sambas Besar, nantinya jalur penghubung ini dapat memudahkan bagi Kabupaten Sambas dalam melakukan perkembangan pada wilayahnya.

Karena jembatan ini nantinya akan menjadi jalur penghubung bagi beberapa daerah di kecamatan di seberang Tebas, Takarang, Kawai Jawai, dan Kepaloh.

Bahkan jembatan ini juga akan mempermudah aksesibilitas menuju kawasan perbatasan negara terutama untuk Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Sebab terdapat PLBN yang terdapat di Kalimantan Barat, yaitu PLBN Aruk, PLBN Entikong, dan PLBN Betiong.***

 

Rekomendasi